Jumat, September 14, 2012

Semua tentang kamu

Assalamuallaikum,..

Ini semua tentang kamu. Kamu yang dulu hanya menjadi mimpi untukku. Kamu yang dulu hanya sekedar khayalku. Kamu yang dulu hanya angan-anganku. Kamu, yang selalu ingin aku tersenyum, walau aku sedang tertatih. Kamu, yang selalu menemaniku, kemarin, sekarang, dan kuharap esok, tapi itu tidak mungkin,..#ouupss
Menemaniku makan, sholat, belajar matematika bahkan menungguku mandi, heheh..

Mengenalmu di bangku sekolah, jatuh cinta padamu di bangku sekolah, galau karenamu di bangku sekolah, menjadi pacarmu di bangku sekolah, dan berakhir denganmu pun di bangku sekolah.
Sungguh aneh bukan? Cinta datang tiba-tiba tanpa paksaan, tanpa melihat dimana kita bertemu, tanpa tahu pada siapa kita jatuh cinta, klise.


Mungkin ini benar-benar sebuah akhir, tapi bagiku, cintaku belum berakhir, yang berakhir adalah kita.
Kisah lama yang terulang setelah 9 tahun berpisah, ingin rasanya membiarkanmu berhenti dan pergi meninggalkanku walau itu memang sakit, tapi akan lebih sakit melihatmu berjalan bersama dalam keadaan meragu. Aku akan merasa dibohongi dalam perjalanan hatiku sendiri.

Aku tak kan pernah mencari-cari siapa yang salah, karena hasilnya? Aku akan terus menyalahkan diriku sendiri. Apakah aku tidak menerimamu apa adanya? Apakah aku tidak setia? Apakah aku kurang bertahan? Apakah aku terlalu berharap kamu mengucapkan selamat tidur padaku? Apakah aku terlalu menunggu kamu dalam keletihanku di setiap malam? Apakah aku terlalu pencemburu? Apakah aku memang belum pantas untukmu? Kamu tidak perlu menjawabnya, aku akan mencarinya sendiri, memantaskan diriku.


Kamu, yang pernah membuatku meneteskan air mata, tapi bukan menangis, karena itu hanyalah ekspresi kebahagiaan. Kebahagiaanku bersamamu. Kamu, yang kemarin menjadi inspirasiku, bahkan menjadi motivasiku. Kamu, yang mengalir bagai rintik hujan di hatiku, begitu tenang, damai, dan menyejukkan.

Kamu, yang tak pernah bisa membuatku marah. Karena aku, terlalu takut untuk melakukan kesalahan ke kamu. 
Aku hanya ingin satu, membuatmu bahagia, karena itu membuatku bahagia. Hal sekecil apapun itu, agar kamu tahu, aku peduli kamu.
Kamu yang keras, sok ngatur, dan kadang suka sok tahu bertemu dengan aku yang bawel dan cuek... Hihihi 
Kamu, adalah orang yang benar-benar mengerti aku. Aku dengan segala kelemahan dan sedikit kelebihanku

Kamu dan aku sejalan. Itu yang membuat aku nyaman. Sering kita berbeda pendapat. Dan itu yang membuat hubungan ini sehat. Kita berdiskusi layaknya sahabat. Kita beropini layaknya konferensi. Inikah yang disebut saling melengkapi?

Kamu hebat. Kamu selalu membuatku tak ingin tidur, tapi ingin cepat tidur. Perbedaan waktu membuatku selalu menunggu, tapi aku juga ingin segera bermimpi karena disanalah aku merasakan 'nyatanya' bertemu denganmu. Menyentuh tanganmu, berjalan bersamamu, memukul lenganmu, bahkan mencubit pipimu. 

Aku tidak menyangka kamu bisa mencintaiku. Aku juga tidak menyangka, aku bisa mencintaimu begitu dalam. Meresap ke dasar hatiku dan sedikit demi sedikit mengobati luka lamaku. Aku dan kamu tanpa alasan, mengalir begitu saja. Tidak pernah terpikir olehku mencintaimu karena kepintaranmu, ketampananmu, atau apapun kelebihanmu. Kamu adalah kamu. Rasa yang tak pernah berbeda. 

Banyak hikmah yang aku dapatkan, mungkin juga kamu. Hidup itu natural, aku tak bisa memaksa kapan aku ingin bahagia dan tidak ingin merasakan sedih, karena aku tahu, bahagia dan sedih memang sudah satu paket, aku tidak bisa memilih. Aku hanya bisa menerima tanpa penolakan, aku akan terus berjalan. Aku dan kamu berbeda, kita berhak akan itu semua. Sesetia dan seyakin apapun kita, belum tentu membuat pasangan kita melakukan dan merasakan hal yang sama.

Sejatinya cinta itu tidak akan pernah menyakiti, tapi ketika aku merasakan perih, itu hanya karena aku terlalu berharap. Disini aku masih menikmati rasanya patah hati, membiarkannya seperti ini tanpa memaksakannya untuk kosong tanpa bayanganmu lalu mengisinya dengan sosok yang baru.
Entahlah aku hanya mampu pasrah pada Tuhan Yang Maha membolak-balikan hati dan kuharap cintaku padamu semata-mata didasari cintaku pada Tuhan. 

Perlukah setiap kau datang ke Jawa aku menemuimu? Kau hanya membuatku sakit dalam dekapan cinta ini.

Terima kasih, untuk waktumu yang mungkin banyak terbuang bersamaku. Terima kasih, untuk apa-apa yang tak dapat aku uraikan, karena terlalu banyak arti dirimu dalam hidupku.
Teruntuk kamu yang ada di dasar lubuk hatiku,....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar