Jumat, September 12, 2014

Assalamualaikum Bangkok, Sabai dee mai? (apa kabar?)


Haiiiiiii im back! From nowhere..... 



Udah lumayan lama juga kagak ngeblog, banyak momen yang terlewat yang gak tertulis dalam blog ini. Tapi seberusaha mungkin mencatat setiap momen berharga tersebut di buku catatan perjalanan ma instagram, supaya gak lewat begitu saja. Maklumlah karena udah kemakan usia jadi bawaannya sukak lupa muluk....aahhhaayyy...Tapi gimana-gimana sukak kangen juga nulis panjang yg isinya segala thoughts kepala saya ini, entah kenapa kemarin-kemarin sempet kehilangan motivasi ngeblog....hahahaa...tapi gak papah deh yang penting sekarang i'm back....


Kali ini cuma pengin cerita soal liburan dadakan saya ke Thailand. Liburan ini sebenarnya terjadwal bulan Oktober, tapi karena da penutupan penerbangan dan semua penumpang yang sudah punya tiket setelah 1 Juni 2014 harus melakukan reschedule, refund money or deposit biar gak sia-sia itu tiket, terpaksa saya memilih untuk reschdule. Dateline cuma 2 minggu dari penerbangan sebelum 1 Juni 2014, ubek-ubek jadwal penerbangan yg available, epon operator, bahkan mendadak cuti kantor....hahhahaha....semua bener-bener penuh dengan perjuangan. Dompet???? jangan ditanya lagi, *tongpes berat...hahhahaa...Mau ngutang??? kemana??? mentok jedok ngadep tembok....*LOL...tapi Tuhan emang maha sayang pada hambanya, hiikkkss...pencairan kartu kredit milik adek, dan langsung ja saya samber bilang utang....hahahhaa...bayarnya??? jangan ditanya yang pasti segera di bayar....*asyyeegg...sambil mengeluarkan jurus, tenang ntar oleh-oleh buat kamunya double deehh....#dalam hati *sial nambah buged dunk...hiiikkss..:P
Ookkaayy...tinggal prepare keberangkatan dan barang apa ja yang mau dibawa kesana, aahhayy...karena saya tipe yang sedikit rempong yaakk...jadi mau bawa apa gitu selalu nanyak, cocok gak?? bagus gak??? hahhaha...mitch and match gtu laahh...so well...:D
Setelah semua persiapan beres tinggal berangkat...hellowww Bangkok....

Pukul 08.00 Jemputan travel arah Juanda sudah menunggu di depan kos, karena saya penumpang terakhir yang dijemput akhirnya mobil langsung menuju ke bandara Juanda Surabaya. Datang lebih awal sebelum melakukan check in, sambil nunggu teman-teman yang lain, seperti biasa nongkronglah saya di salah satu sudut foodcourt bandara, sambil ngopi, dan ngemil roti...hahhahaa... Setelah teman-teman datang barulah kami masuk untuk check in lalu menuju ke imigrasi bandara sampai duduk manis di lobi sambil menunggu pemberangkatan pesawat kami.
Taraaa...kurang lebih 4 jam diatas pesawat, akhirnya mendarat juga dengan selamat di Bandara International Dong Muang Bangkok. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan alhasil kita kerepotan buat mendapatkan BTS, tersisa bus ke arah Mo Chit, sementara hotel kita di daerah Shapan Kwai...aarrgghhh....tanya petugas bandara pada kagak ada yang ngerti bahasa inggris, naahh kita kagak ngerti basa Thai....hehehe...jadinya miscom lah...huuffhhh...
Daripada ribet akhirnya kita memutuskan naek bus ke Mo Chit terus ganti taksi ke Shapan Kwai, memang ongkosnya sedikit mahal tapi daripada kita ilang di negeri orang huuaaa....Bismillah dengan berbekal doa dan kenekatan akhirnya sampai juga kita di hotel, dan alhamdulillah sopir taksinya baik pulaa...:D
Masuk ke dalam hotel berasa di Bali karena nuansanya kurang lebih mirip gitu, check in, makan, mandi dan langsung tepar...hahahhaa...

Sabtu, 24 Mei 2014

Kami bangun agak siang hari ini, jam 6 pagi. Setelah sholat Subuh kami segera mandi dan bersiap-siap menikmati pengalaman baru di hari pertama. Tujuan kami adalah ke Chatuchak Weekend Market yang buka jam 8 pagi.

Jam 7.30 kami keluar hotel, berjalan mencari sarapan dan kartu lokal supaya kami bisa menginformasikan ke orang tua di Indonesia bahwa kami baik-baik saja. Akhirnya kami ke 7eleven membeli perdana sekaligus minta di aktivasi dan membeli beberapa roti serta air mineral. Sambil menunggu aktivasi kami menyantap sepotong roti, dan Insya Allah makanan ini halal. Sebenarnya sepanjang arah dekat hotel banyak menyediakan menu halal, dan beberapa kakek mengenalkan diri bernama Husein dan beragama Islam. Meskipun tak satupun kulihat wanita bejilbab, tetapi mereka sangat ramah menyapa kami hanya saja teman saya kurang menyukai jenis makanan Melayu yang bersantan atau berkaldu alhasil dengan sepotong roti dan susu Insya Allah mampu mengganjal perut kami.


Setelah aktivasi kartu selesai kami melanjutkan perjalanan ke BTS Shapan Kwai untuk menuju BTS MoChit di mana Chatuchak Weekend Market berada di dekatnya. Sekitar 5 menit kami sampai di BTS ini.Untuk menuju pasar kami berjalan melewati taman dan masuk lewat samping. Sambutan pertama adalah bau selokan yang sama seperti umumnya pasar di Indonesia. Tapi dari segi kebersihan lumayan bersih. Sekitar jam 10 pasar mulai ramai oleh turis, dan kios-kios buka secara penuh. Ternyata pasar ini sangat luas (ada 26 section-blok) dan lengkap jualannya. Harga-harga juga bersaing dengan pasar di Indonesia. Yang saya salut meski jualan di pasar kaos souvenir yang di jual berbeda-beda dan unik, karena mereka punya desain sendiri.

Istimewa memang, bermodal bahasa Inggris yang terbatas dan kalkulator mereka lancar bertransaksi. Serasa di negeri sendiri mengingat penampakan orangnya juga mirip dengan orang kita. Disini pun banyak sekali orang Indonesia yang sedang kalap dalam berbelanja dan juga turis Malaysia. Meski beda negara, referensi makanan halal dan selera nya relatif sama, sehingga sering kali ketemu di tempat makan dan mushola. Oiiaaa...mulai dari awal turun dari BTS sudah ketemu dengan beberapa orang Indonesia, berkenalan dan ngobrol dengan basa Indonesia, da juga yang orang Malang atau Surabaya alhasil basa Jawa pun yang kami gunakan...hahahaha...Seneng-seneng banget bisa ketemu sebangsa di negara lain, jadi bisa rame-rame barengan buat ngubek-ngubek itu pasar. hahhaa...
Akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling berempat, ketemu sama orang Surabaya yang sedang dinas kantor kesini. Kami memilih dan memilah barang bersama-sama hingga kami hilaf...huuaaa....bengkaklah budged kami, hellooowww...masih hari pertama dan masih banyak tempat yang akan kami kunjungi, uuhuukkk...stop shopping !!!...hahhaha...Setelah 4 jam mengubek-ubek isi pasar kami memutuskan mencari tempat makan siang dan sholat. 
Siang ini kami makan di Saman Moslem Restauran tak jauh dari Tower Clock (sangat mudah mencarinya). Kami memesan Nasi dengan ayam goreng, karena cuma menu seperti ini yang kami doyan, dan untuk minumnya kami coba Coconut Ice Cream...yummyyy...meskipun tak menghilangkan rasa haus, tapi setidaknya khas negeri ini bisa kecoba....hehehhe...



Total jendral hanya THB 150 (Rp 54 ribu). Puas pakek bingiitss....hohohoho....
Setelah kenyang kami ke bagian depan untuk mencari mesin ATM yang berderet di pusat penerangan. Di sini pula kami sekaligus bertanya letak mushola, dan diberitahu di belakang ATM TMB Bank. Setelah menjalankan ibadah kami melanjutkan shopping....hahhaha...belom puas jugaa...??!! Karena da yang belom kebeli buat oleh-oleh temen kantor...aiisshhh...selalu yaakk, klo kemana-mana justru yang keinget orang lain, padahal belom tentu buat diri sendiri udah kebeli....hahahhaa...


Dalam acara belanja ini kami bisa dapat kaos seharga THB 95/piece ( Rp 35 ribu) dengan kualitas kain cukup bagus. Kalau mau yang lebih murah ada yang seharga THB 100/2 piece atau seharga Rp 15 ribu/lembar, desain lucu-lucu tetapi kainnya tipis sekali. Buat anak-anak hanya THB 85/piece ( Rp 31 ribu ) neh juga karena kita belanja dalam jumlah besar dan bareng-bareng...hehehhe... Oiiaaa...ada juga baju obralan department store kualitas kain lumayan yang harganya juga sekitar THB 50 tapi sablonan nya tidak mencirikan Thailand, sehingga kurang pas rasanya buat oleh-oleh. Magnet kulkas THB 100/3 piece, asesoris wanita THB 20, gantungan kunci gajah THB 80/5 piece, tas rajut THB 185, kemeja THB 200, sepaket kain songket THB 400 tapi harus dengan cara menawar, karena harga awal terlalu mencekik yaa...meskipun tetap lebih murah klo di kurs kan...hehehhe...maklum namanya juga cewek jadi perhitungan dikit...hehehhe...



Setelah puas dan kaki pegal kami balik menuju BTS Mochit. Di kiri kanan jalan kami lihat banyak pendemo, karena memang kebetulan keadaan negara saat saya kesana lagi genting, pengeboman, huru hara, demo ke pusat pemerintahan, jam malam yang dibatasi, tapi alhamdulillah masih aman. Oiiaa..paling suka disekitar pasar banyak penjual aneka jajanan, buah, manisan...huummm...yummmyy...gak mau menyia-nyiakan segala jenis saya coba, karena rata-rata jajanannya berkisar THB 20. 

Meskipun cukup lelah, kami masih melanjutkan ke mall di BTS Siam yaitu Mall Siam Center, karena emang pengen ke Madam Thousand. Puas berfoto bersama dipelataran Mall, langsung berpetualang ke Siam Paragon. Kelihatannya ini mall paling prestisius di Thailand. Terlihat dari megah dan luasnya bangunan, barang yang dijual dan dandanan pengunjungnya. Tak tangung-tanggung ada toko yang menjual mobil Audi, Citroen, Porsche,BMW, Mercy dan mobil balap Lotus.





















Puas keliling-keliling kami memutuskan untuk melanjutkan ke Pratunam Market, meskipun sesampainya disana tidak ada yang kami beli tetapi puas karena setiap sudut pasar kami jelajahi. Di Pratunam memang tidak kalah dengan Chatuchak, jika kamu membeli lebih dari 3 buah da harga khusus. Karena hari sudah menjelang pukul 8 malam, kami bersiap-siap untuk kembali ke hotel. Takut ketinggalan BTS, dan penerapan jam malam. 
Yeah..satu kata untuk Sabtu ini, PUAS! Thanks for destiny, God. God is always good at all! =)








Kamis, Agustus 28, 2014

Ini Tentang...;)

Assallamu'alaikum Bloggiest,...

Ini bukan tentang lebih tua, seumuran atau lebih muda.
Ini tentang yang menyeimbangkan hidup dan yang bisa berjalan beriringan.
Yang memberi kedamaian di hati, kenyamanan di sisi dan kasih sayang tiada henti.
Tentang tertawa bersama, saling men-support, men-doakan satu sama lain, berbicara lepas tak terbatas tanpa berpikir ini pantas atau tidak.

Seperti yang kamu katakan saat itu, di waktu yang tanpa akhir ini, tidak ada bekas. 
Di ruang yang tidak jelas ini, tidak ada jalan.
Di waktu yang tidak berakhir ini, kita dilahirkan di usia yang sama.
Di ruang yang tidak jelas ini, bisa bertemu dan menjadi satu denganmu.

Ketika dunia begitu kejam, kamu menjadi tempatku untuk selalu pulang.
Yang bisa membuatku sangat sabar dan berusaha mengerti meski sulit.
Menerimaku apa adanya meskipun aku cuma seadanya.
Wajah mungkin tak rupawan, tapi kebersamaan dengannya itu sesuatu yang aku yakin harus aku perjuangkan.

Jodoh ini sungguh mengagumkan dan keajaiban-Nya benar-benar indah.
Aku akhirnya merasakan-nya. Dan akhirnya aku bisa menemukannya.
Masa lalu-nya tidak aku persoalkan karena tahu itu membentuk pribadinya yang sekarang.
Kekurangan kami masing-masing adalah tugas bersama untuk belajar saling menerima, dan memperbaiki agar menjadi lebih baik.
Naluri ini yang bisa menemukannya.
Naluri yang menjadi milikku yang sempat menyesatkan arahku.

Di tempat ini, masa lalu dan sekarang ada bersama-sama.
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah.
Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar.
Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang.
Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.
Meskipun memakan waktu cukup lama. Tapi aku yakin sekarang kalau aku bisa berlari ke sisimu.

Ini bukan tentang nafsu semata tapi tentang dia yang membuat aku ikhlas seumur hidup
menjadi Makmum-nya, membuatnya bangga menjadi ibu dari anak-anaknya.
Terima kasih karena bersedia menungguku. 
Dan juga aku mencintaimu....






Jumat, Agustus 22, 2014

I'm Women


Yes i'm women. 
I push doors that clearly say PULL...!! 
I laugh harder when i try to explain why i'm laughing. 
I walk into a room and forget why i was there.
I count on my fingers in math. i hide the pain from my loved ones. I say it is a long story when it's really not. I cry a lot more than you think i do. 
I care about people who don't care about me. I try to do things before the microwave beeps. I listen to you even when you don't listen to me. And a hug will always help. Although i may describe love, when i experience it, i am speechless. 
Yes, i'm a woman!!
I'm proud to be one, come on ladies...


Kamis, Juli 31, 2014

Ied Mubarak

Assallamualaikum Bloggiest,...

Heppy ied Mubarak...yeaaaahh....Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan bathin...;)

I want to live simply. 
I want to sit by the window when it rains and read books. 
I'll never be tested on. 
I want to point because i want to, not because i've got something to prove. 
I want to listen to my body, fall a sleep when the moon is high and wake up slowly, with no place to rush off to. 
I want not to be governed by money or clocks or any of the artificial restraints that humanity imposes on it self.
I just want to be, boundless and infinite.


Kamis, Juni 12, 2014

Holiday Malay Day 4

Assalamualaikum Dearest,...

Yeeaahhh....hari terakhir kami ke negeri Melayu... Sayang pakek bingiitss udah mau balik ja ke Indonesia...huuaaa....cerita sebelumnya bisa dibaca disini .
Tidak terasa hari ini sudah hari terakhir dari acara jalan-jalan kami ke Malaysia kali ini. Karena tempat-tempat utama di Kuala Lumpur sudah kami kunjungi semua, maka hari ini agak santai. Sebetulnya masih ada beberapa tempat lain yang bisa dikunjungi di KL ini, seperti contohnya : Aquaria KLCC (semacam Sea World), KL Tower(Bangunan tertinggi kedua di KL, di mana kita bisa melihat KL dari ketinggian), Sunway Lagoon (semacam WaterBom di Jakarta / Bali) dan Eye on Malaysia (Bianglala raksasa seperti di Singapore). Untuk masuk ke tempat-tempat tersebut, tidaklah gratis (ada tiket masuknya). Karena kami lebih memilih untuk menggunakan uang yang ada untuk berbelanja, maka kami tidak pergi ke tempat-tempat tersebut, hahahhaa....padahal udah bokek...*ouupss... 
Hari ini kami semua bangun agak siang. Kami keluar dari hotel sekitar jam 9:00, sekalian kami check out, barang bawaan udah di packing dan langsung menuju ke KL Sentral menuju ke penitipan barang. Tujuan kami adalah pasar seni, hehehe...Station Pasar Seni ini adalah the next LRT station after Gedung KL Sentral.. Deket kok.. Harga tiketnya juga murah.. Sekitar RM 1 / orang.. Turun di Station Pasar Seni, kami liat keadaan sekitar, karena sejujurnya kami bingung gimana caranya ke Central Market dan ke China Town-nya.. Hihihi.. Akhirnya setelah kami jalan kaki keliling, ampek muter-muter 2x, nemu deh dari kejauhan pintu gerbang Central Market...hahaha.. Terus disampingnya ada hiasan lampion dengan tulisan PETALING STREET di atasnya.. WOW, berarti itulah China Town -nya... :D




Akhirnya masuk lah kami ke China Town.. Disana BUANYAAAKKK banget barang KW dari merek terkenal yang dijual.. Tapi kami sempet bingung dan kaget karena disana mereka enggak pasang harga.. Jadi kalo mau belanja, kita harus tanya harganya dan kalian tawar ajah 50% dari harga yang mereka kasih.. Contohnya, mereka bilang tas bermerek harganya RM 55/item, tawar ajah sampe RM 30/item.. Kalo jago nawar sih bisa dapet banyak barang murah disana.. Hihihi...:P
Waktunya belanja oleh-oleh.. Shopping shoopiingggg...yyeeaaahh...

China Town sendiri akan lebih rame ketika malam hari.. Karena ketika siang, yang dagang hanya yang kios-kiosnya ajah.. Begitu sore tiba, ditengah-tengah jalan itu, baru deh muncul pedagang kaki lima yang ngebuka lapak :D
Selesai 'nyetor duit' ke China Town, kami langsung mampir ke Central Market.. Central Market ini lebih 'anggun'.. wennaakk... Tempatnya di dalam gedung dan ber-AC.. Dingin.. Bersih.. Lebih mirip kayak mall/plaza.. Tapi harganya tetep 'miring' :D


Setelah puas muter-muter kami langsung menuju ke Bukit Bintang. Tanpa terasa rasa lapar sudah melanda, akhirnya kami putuskan makan pagi di daerah sana. Kali ini pilihannya jatuh ke Blue Boy Food Center. Lokasinya sekitar 200 meter dari Jalan Alor. Di sini ada beberapa food center yang dikumpulkan jadi 1 dalam 1 food court dan semuanya vegetarian.
Karena banyaknya pilihan makanan, kami sedikit bingung juga untuk memilih. Lucunya, di sini yang melayani ternyata adalah mbak-mbak asal Indonesia. Bahkan saat kami tanyai, ternyata pelayannya bisa berbahasa Jawa. Setelah kami tanya, barulah ketahuan kalau salah satu pelayannya berasal dari Kediri. Ternyata jauh-jauh di negeri orang, seperti berada di negara sendiri. Memang di Malaysia ini banyak sekali saya temui TKW asal Indonesia, baik di hotel, toko maupun di restoran. Banyak dari mereka mahir sekali menggunakan bahasa Inggris, Mandarin dan bahasa Kanton.

Setelah kami makan pagi di sini, kami pun langsung menuju ke tujuan pertama kami yaitu 
Taman Tasik Perdana. Taman ini adalah sebuah taman yang sangat besar dan populer di tengah kota Kuala Lumpur. Taman ini memiliki luas lebih dari 91 hektar dan sering kali menjadi tuan rumah dari berbagai macam acara menarik. Obyek wisata menarik di tempat ini cukup banyak, di antaranya taman rusa, taman anggrek, taman kembang sepatu, monumen nasional, dan lain-lain. Anda juga bisa bersepeda di taman ini dengan cara menyewa sepeda dengan biaya 3 Ringgit setiap 30 menit. Memasuki tempat ini tidak dipungut biaya namun menyenangkan dan cocok untuk menjadi tempat istirahat karena Taman Tasik Perdana memiliki karakteristik yang sangat tenang dan damai. Taman ini buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai dengan jam 6 sore. Tapi sayangnya kami tidak bisa berlama-lama..hehehe...dan foto kamipun di HP teman terkena virus..hiikss...Selanjutnya kami menuju ke Pavilion, salah satu mall termegah di Bukit Bintang.




Karena waktu sudah menunjukkan pukul 4 Sore, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke KL Sentral dan menuju ke Bandara. Sementara waktu juga sangat mepet dengan jadwal penerbangan kita ke Indonesia. wooowww...

Kami sampai di Surabaya pukul 01.30 dini hari..:P. dikarenakan pesawat delay...oohhmygosh...selalu saja gak ada penerbangan yang bener dan on time. Hiikkss... Tapi emang waktu itu cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan. Di tambah kabut asap kebakaran hutan di Riau....hiiiyaaahh.... 
Pengalaman super duper selama di Malaysia membuat saya banyak belajar untuk lebih waspada lagi dalam mengatur waktu, tujuan, terutama keuangan...aahhaayy... Don’t be late!
Setelah Kuala Lumpur kemana lagi kah kaki ini akan melangkah? ;)...so tunggu kisah perjalananku selanjutnya ya...See U....:D

Kamis, Mei 29, 2014

Holiday Malay Day 3

Assalamualaikum Bloggiest....

Hellooowww....dearest...!! 

Di hari ketiga ini saya akan melanjutkan perjalanan menuju ke Melaka/Malacca. Postingan sebelumnya dapat dilihat disini . Melaka merupakan destinasi menarik untuk dikunjungi karena Kota Melaka memberikan atmosfer yang membuat kita kembali ke masa era zaman dahulu dan jika berada di Melaka akan merasakan suasana perpaduan antara budaya Asia-Eropa


"Melacca, Malaysia is a historical city centre and listed one of UNESCO World Heritage Site . Some popular historical attractions in Melcca are St. John’s Fort, Fort A Famosa, St. Peter’s Church, St. Pauls’s Church, Christ Church, Francis Xavier Church, Stadhuys, Cheng Hoon Teng Temple and Jonker Street and many more!"

Bila ingin ke Malaka melalui KL Sentral (seperti saya), kamu bisa melalui rute ini: 
KL Sentral – Bandar Tasik Selatan (dengan KLIA transit, 4.2 RM) – Melaka Central Station (dengan Bus, 10 RM). Total biaya untuk perjalanan cuma 14,2 RM, murah kan? :D

Menuju BTS











Suasana di dalam BTS
Di luar Terminal










Kebayangkan segede dan sebagus apa terminal BTS....huumm..kapan Indonesia punya terminal sebagus dan senyaman ini ????...:D. 
Sesampainya di Terminal Bus Melaka Sentral, saya melanjutkan perjalanan dengan Bus Panorama menuju pusat Kota Melaka, kalau tidak salah bus nomer 18 tujuan Bangunan Merah. Oh ya kalo membeli tiket keberangkatan jangan lupa membeli tiket pulangnya, karena di khawatirkan kehabisan, dan tentukan pula waktu yang kamu butuhkan disana. Setelah bus berangkat, sampailah saya di stadhuys atau yang dikenal dengan Bangunan Merah. Disebut dengan Bangunan Merah, karena di kawasan tersebut banyak bangunan-bangunan tua ala Eropa berwarna merah. Salah satu yang terkenal adalah Christ Church Melaka, yaitu gereja yang dibangun sejak tahun 1753.
Sedangkan jarak antara satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya tergolong dekat dan bisa dikunjungi dalam satu hari atau beberapa hari karena lokasinya yang mudah dijangkau dengan jalan kaki. Jika kamu malas berjalan kamu bisa menggunakan jasa becak yang full musik seperti di Jogja. Tarif yang ditawarkan beragam jadi harus pandai-pandailah menawar...:D
Kebetulan hari itu kami malas untuk jalan kaki selain panas juga mengejar waktu, akhirnya kami putuskan untuk berkeliling dengan menggunakan jasa becak.
Tawar menawar akhirnya dapatlah kami dengan harga RM 36, lumayan mahal seh cuma mau gimana lagi sudah mentok gak bisa turun lagi...hehheheee..
Akhirnya kami berkeliling dengan menggunakan becak, secara otomatis guide kami ya tukang becaknya...hahahhaa....

*Christ Church Melaka
Pertama kami mengunjungi Stadthuys yang merupakan icon Melaka. 
Stadthys pada tahun 1650 merupakan kediaman Belanda. Disamping Stadhuys ada Museum, Gereja Christ Church yang dibangun pada tahun 1753, serta sebuah air mancur yang unik dan di depan Stadthuys terdapat kincir Belanda. Aku paling suka kincir Belanda yang berada di depan Stadthuys.













*Kincir Belanda
Kincir angin ini emang keren banget, bentuknyapun di buat ala di Negeri Belanda, buat yang hobi foto pasti tidak lupa untuk menyempatkan diri berpose di depan kincir angin tersebut...:D. Didekat kawasan kincir angin tersebut juga ada Musium/ Muzium Samudera, sayangnya kami tidak sempat masuk ke dalam..hehhee..














*Pora / Porta de Santiago
Pora de Santigo merupakan puing bangunan yang di depannya terdapat meriam tua. Bangunan ini tersusun dari batu bata merah dan di dalamnya terdapat musisi jalanan serta pelukis jalanan. Sayangnya aku tidak menggunakan jasa pelukis jalanan..hehehe..





















Perjalanan dilanjutkan menuju Muzium Umno Melaka, k
arena hari sudah mulai sore, kamipun kemudian kembali ke Christchurch untuk menunggu bis umum yang akan membawa kami kembali ke Melaka Sentral Bus Station dengan tarif RM2 per orang.
Setelah puas jalan-jalan, sekarang saatnya untuk berbelanja oleh-oleh. Wisata memang tak lengkap rasanya jika tanpa belanja oleh-oleh. Kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya berbelanjalah di Pahlawan Street Market yang ada di Jl. Merdeka. Di Pahlawan street market kami mendapati harga oleh-oleh yang murah tapi dengan kualitas barang yang lebih bagus dari tempat lain di Malaka, tentunya jangan lupa menawar harganya. :)

Tetapi sebelum kita meninggalkan Melaka, kami menyempatkan diri untuk mengisi kekosongan perut dengan mencoba makanan khas Melaka, yaitu " Chicken Rice Ball ". Berbekal prinsip “yang ramai pasti enak”, kami pun bergabung dalam antrian di satu rumah makan yang menjual makanan ini. Kami sedikit kebingungan ketika akan memesan, karena rupanya rumah makan tersebut tidak menyediakan menu dan pemilik serta pelayannya hanya bisa berbahasa Mandarin, dengan sedikit Bahasa Inggris yang terbata-bata. Setelah menunjuk-nunjuk meja sebelah, kami pun memesan Hainam Chicken Rice Ball porsi dua orang untuk dimakan bertiga rame-rame. Hahahahaa...

Oh iya, jika kamu ingin mencoba melihat kota Malaka dari ketinggian, cobalah ke Menara Taming Sari. Tak perlu takut kelelahan karena harus naik turun tangga, karena menara ini punya deck mekanis yang akan mengantarkan pengunjung ke puncak menara. Kita tinggal duduk dan tungu deck bergerak naik ke atas. Kamu perlu merogoh kocek 40 RM untuk naik menara ini, itulah sebabnya saya tidak naik, hehehe.

Sebenarnya sayang sekali secepat ini meninggalkan Melaka, tapi apa boleh dikata mungkin lain waktu kita akan menginap disini. Padahal di sini setiap malam sangat ramai oleh pengunjung, baik yang menikmati keindahan malam sungai Malaka di cafe-cafe mini pinggir sungai, atau hanya sekedar jalan-jalan menghabiskan malam dengan berbelanja pernak-pernik yang lucu. Huummm...suasananya berasa di Eropa gitu deh, hehehe. Dan di sungai ini pula kita bisa mencoba paket wisata menyusuri sungai menggunakan perahu. Keindahan kota di malam hari, lampu-lampu di pinggir sungai dan cafe-cafe mini yang romantis… cocok untuk bulan madu. Tapi sayangnya saya kesitu bukan untuk bulan madu, karena rombongan saya cewek semua! catat!!...aahhaaayy....

Dan akhirnya perjalanan kami harus diakhiri, karena kami harus bergegas ke terminal untuk mengejar bus dari Malaka Central ke Kuala Lumpur. Untungnya berbekal pengalaman ketika ke GentingHighland, kami telah melakukan persiapan dengan membeli tiket kembali ke KL jadi tidak takut kehabisan. Ini sangat penting buat yang baru pertama kali backpacker melakukan persiapan agar jangan sampai kehabisan tiket. Kalau ingin aman, sebaiknya pesanlah tiket sehari sebelum pulang, atau saat kamu datang langsung belilah tiket pulang sehingga tak perlu takut kehabisan tiket ataupun harus terburu-buru ke terminal bus...:D


Sesampainya di Kuala Lumpur jam telah menunjukkan pukul 8.30 malam, tapi kami masih antusias menyempatkan diri ke Petronas, hahahhaa...karena memang sudah tidak ada waktu lagi, dan keesokan hari kita harus pulang ke Indonesia.







Setelah puas dengan pose ala model ditengah malam kota KL akhirnya kami memutuskan pulang karena LRT terakhir pukul 11.30 malam dan kami tidak mau sampai tertinggal. hehehe...Di dalam LRT akhirnya rasa lapar mendera lagi, aahhaayy...emang dasarnya kita doyan makan...hiikkss....sesampainya di dekat hotel kami mampir di salah satu restoran dan mencoba menu special restoran tersebut. Taraaaaa....




Oke dah, sampai disini cerita perjalanan di kota tua Malaka, semoga postingan ini bermanfaat buat kamu yang berencana ke Malaka. Oh iya satu lagi, kekurangan kota ini adalah di transportasinya. Dari satu tempat wisata ke yang lainnya tidak ada transportasi yang memadai. Hanya ada bus yang datang satu jam sekali atau taksi yang tak berargo sehingga harus tawar menawar. Tapi kamu tidak perlu kecewa, karena jarak tempat-tempat wisata yang saya sebut diatas tadi tidaklah terlalu jauh antara satu dan lainnya, jadi bisa ditempuh dengan jalan sehat alias jalan kaki. Happy Traveling!!! ...
See u tomorrow everybody.....muuaacchh...

Kamis, Maret 27, 2014

Holiday Malay Day 1 & 2

Assalamualaikum Bloggiest....

Ne liburan ke dua saya ke Luar Negeri dan perjalanan nekat saya bersama teman-teman yang ngajak backpackeran tanpa guide...hahahha...
Dan petualangan saya di Malaysia dimulai disini...:D

Di hari pertama, saya mendarat di LCCT Malaysia (Bandara khusus pesawat AirAsia) setelah antri imigrasi sekitar 40 menit akhirnya saya keluar juga dari bandara LCCT pada pukul 21.00 Waktu Kuala Lumpur, beda sejam ja sama di Indonesia..:D
Di pintu keluar LCCT kami langsung membeli tiket Sky bus untuk menuju ke KL Sentral seharga RM 9. Sky bus ini beroperasi 24 jam, dan membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai ke KL Sentral.
Nyampek KL Sentral pukul 22.00, langsung ja kita nyari hotel yang emang lokasinya tidak jauh dari KL Sentral. Tanya sana-sini sampai nyasar pula akhirnya nemu juga hotel kita, langsung check in dan bersih-bersih badan. Oh yaaa...sepanjang jalan menuju hotel kita ternyata banyak banget pedagang makanan, jadi kayak semacam togkrongan anak-anak muda gitu, waahhh lumayan, dan kita berencana makan malam disitu saja..hahahha..
Alhasil karena kita bersantai rebahan dulu sambil antri kamar mandi waktu sudah menujukkan pukul 23.30, dan ketika kita turun hotel untuk nyari makanan banyak pedagang makanan yang habis atau bahkan sudah mau tutup...huuaa....akhirnya kita jalan agak jauhan dan nemu masakan india, tapi cuma sejenis camilan, dan gak nendang sama sekali, oohhmygosh...pulangnya kita liat ibu-ibu jualan siomay ala sana, coba-coba beli soalnya ramai banget dan emang bener gak taunya enyaaakkk.....enyaakkk....hahhaha...besok-besok beli yang banyak aagghh....:D
Setelah menyantap makan malam yang kemalaman akhirnya kami putuskan untuk kembali istirahat di Hotel, karena besok trip kita masih panjang...hahhahaa...

Hari kedua,..
Hari ini seperti biasa kedua teman saya bangun kesiangan dan bermalas-malasan, alhasil pukul 8 kita baru keluar hotel untuk mencari sarapan. Tujuan kami hari ini adalah Batu Caves dan Genting Highland.
Sehabis sarapan kami langsung menuju ke KL Sentral, kami naik KTM Komuter jurusan Sentul-Klang. Mudah saja menemukan komuter ini karena tulisan Batu Cave terpampang jelas di pintu masuk stasiun. Perjalanan dari KL Sentral-Batu Cave memerlukan waktu kurang lebih 48 menit.













Batu Cave


Batu Cave sebenarnya adalah sebuah bukit kapur yang didalamnya terdapat serangkaian gua. Dinamai sesuai dengan nama sungai dan nama daerah tempat gua ini berada, didalamnya terdapat kuil Hindu yang menjadi pusat penyembahan Lord Murugan, Dewa Hindu yang disembah oleh kalangan umat Hindu Tamil. Lord Murugan sendiri adalah dewa perang dan dewa pelindung dari Tamil Nadu. Untuk itu, tidaklah mengherankan kalau Festival Hindu Thaipusam dirayakan terpusat di gua ini. Festival yang diselenggarakan bulan Januari atau Februari ini memang dikhususkan bagi Lord Murugan dan kalangan Hindu Tamil.
Ohh yaa setelah kita turun dari komuter, kita bakalan langsung disambut oleh patung Hanoman setinggi 15 m dan disebelah patung ini terdapat gua kecil yang disebut Ramayana Cave. Seharusnya didalam terdapat patung-patung dan gambar-gambar yang menceritakan sejarah Ramayana. Tapi sayangnya saat kami kesana gua ini sedang digunakan untuk pemujaan, entahlah mereka sedang merayakan apa...hehehe..




Setelah berjalan lurus sampailah kita di halaman utama tempat patung Lord Murugan setinggi 42.7 meter berada. Dibuka tahun 2006, diperlukan waktu 3 tahun untuk membangunnya dan merupakan patung Lord Murugan tertinggi di dunia. Terbayang kan gimana rasanya mengecat patung setinggi ini. Cat emasnya mereka import dari Thailand yang memang tersohor dengan warna-warna emasnya. Disini Lord Murugan berpose sambil memegang tombak sakti pemberian ibunya (Parwati, istri dewa Siwa) yang digunakan melawan setan jahat Soorapadman. Festival Thaipusam diadakan untuk memperingati hari dimana Parwati memberikan tombak sakti tersebut kepada Lord Murugan. Hampir semua patung, relief dan hiasan-hiasan di tempat ini menceritakan kisah Lord Murugan melawan setan jahat tersebut.

Di depan patung raksasa ini terdapat halaman luas dengan ribuan merpati yang bisa menjadi atraksi tersendiri. Sambil duduk-duduk kita bisa memberi makan merpati dengan remah-remah roti dan snack yang banyak dijual disekitar tempat tersebut.
Di belakang patung ini, ternyata terdapat tangga yang cukup sempit dan curam berjumlah 272 anak tangga yang mesti di daki bila kita ingin melihat Temple atau Cathedral Cave, gua terbesar di area itu. Dinamai demikian karena didalamnya terdapat 4 kuil Hindu dibawah langit-langit gua setinggi 100 meter. Ketika melihat tangganya Hima langsung bilang klo gak sanggup...hahhaha...akhirnya saya dan Peggy yang capcuss kesana..
Kalau dihitung-hitung jumlah tangganya sih sedikit lebih banyak dari tangga gunung Bromo yang berjumlah 250 buah...:P
Dalam perjalanan ke atas, disekitar tangga banyak terdapat monyet-monyet liar yang tidak segan-segan meraih makanan atau apa saja yang kita bawa, hampir sama seperti di Wendit atau Ulu Watu Bali...hikkkss... Jadi berhati-hatilah dengan segala tas dan barang bawaan terutama tas plastik yang isi dalamnya bisa terlihat. Bila kelihatan seperti makanan, para monyet ini tidak sungkan untuk merebutnya. Kalau sudah tahu kelakuan para monyet di Uluwatu atau Wendit, monyet-monyet disini mah tergolong alim. Di pertengahan jalan menuju puncak, disebelah kiri terdapat gua yang bernama ‘Dark Cave’. Di gua sepanjang 2 km ini banyak terdapat stalaktit dan stalagmit dan berbagai jenis hewan yang hanya hidup di kedalaman gua. Sayangnya untuk menjelajah gua ini diperlukan pemandu dan ijin khusus dari Malaysian Nature Society.

Di dalam gua ini disamping banyak terdapat kuil, juga terdapat beberapa kios penjual makanan dan souvenir yang menurut saya sih merusak pemandangan. Terdapat juga beberapa patung Dewa Hindu yang dicat warna-warni. Di bagian tengah gua terdapat area terbuka dan di bagian puncak gua juga terdapat lubang besar sehingga bisa dibayangkan kalau ke tempat ini jangan pas musim hujan. Di saat musim kemarau saja keadaan dalam gua sudah basah, karena sifat bukit kapur yang menyerap air dan kelembapan. Secara keseluruhan guanya sangat indah walaupun sedikit berbau campuran antara monyet, dupa dan kelembapan gua. Sayangnya di beberapa sudut terongok bekas-bekas kios yang sudah tidak terpakai. Kuilnya juga terlihat kotor dan perlu di cat ulang. 




Setelah puas menjelajah dalam gua, kami turun dan mencari makan siang di sekitar kuil. Para pedagang makanan di sekitar gua ini adalah bangasa India jad otomatis jenis masakannyapun ala India...gleekk...hahhaaa..
Setelah menyantap beberapa camilan ala India karena saya lupa apa namanya kami melanjutkan perjalanan naik Komuter ke KL Sentral. Dalam perjalanan pulang, komuter ini berhenti sejenak di stasiun Kuala Lumpur, memberi kesempatan kepada saya untuk mengamati desain bangunannya yang unik. Terletak sangat dekat dengan KL Sentral, kedua bangunan ini berbeda bagaikan bumi dan langit. Yang satu sangat modern sedang yang lain sangat antik. Setelah tiba di KL Sentral kami langsung mencari bus menuju Genting Highlands.

Genting Highlands
Terletak di ketinggian 1800 m di atas permukaan laut, Genting cukup terkenal dengan pemandangan alam dan cuacanya yang dingin (15-25 derajat celcius). Daya tarik utama tempat ini adalah Casinonya dengan theme park sebagai pelengkap. 
Pada masa kejayaannya Genting menarik banyak pengunjung ke tempat tersebut, tetapi sejak tahun 2010 tempat ini tersaingi dengan adanya casino di Resort World Sentosa dan Marina Bay Sands. Terkesan mahal dan sedikit kumuh, tempat ini tetap menjadi tujuan utama bila orang pergi ke Kuala Lumpur.
Dari hasil browsing, menurut jadwal hampir tiap 30 menit sampai 1 jam ada bis yang bertolak kesana. Pada saat akan membeli tiket, bagian informasi memberi tahu bahwa bis selanjutnya akan berangkat jam 11.30 dan bis terakhir dari Genting akan berangkat jam 21.00. Sedangkan tiket pada pukul tersebut telah ludes, tersisa keberangkatan pada pukul 12.30 dan kembali pada pukul 20.30, dengan berunding cepat akhirnya kami memutuskan untuk membeli tiket tersebut ((bis dan skyway) (pp)). sedangkan perjalanan menuju kesana selama 2 jam (pulang pergi).

Setelah sampai di tujuan, kami digiring ke lantai 2 menuju terminal cable car. Genting Skyway, nama cable car menuju Genting, terentang sepanjang 3.4 km dan diklaim sebagai cable car tercepat dan terpanjang di Asia Tenggara. Waktu kami datang, orang sudah berjubel antri naik Cable Car, diperlukan waktu tunggu 45 menit untuk naik sedangkan perjalanannya sendiri memakan waktu 15 menit untuk sampai ke puncak.
Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan hutan-hutan di sekitar kaki gunung Titiwangsa. Bila kabut datang (dan ini sering terjadi), cable car kita seolah-olah sendirian ditelan kabut karena jarak pandang ke depan dan ke belakang tertutup sepenuhnya.

Sampai kawasan Resort Genting saya turun dari skyway dan terlihatlah casino-casino ala film barat...hahahha... Saya kemudian berkeliling untuk mencari Ourdoor Park dan Indoor Park. 
Resort World Genting ini memiliki 3 theme park : Outdoor Theme Park, First World Indoor Theme Park dan Water Park. Dengan cuaca yang selalu dingin dan berkabut, Water Park menjadi kurang populer.



Setelah puas mengeksplorasi Genting Highlands, kami naik cable car kembali ke terminal awal dan menunggu bus membawa kami kembali ke KL Sentral. Ternyata masih menyisakan waktu hampir 1,5 jam woowww... lumayan lama...sambil mencari makan malam disekitar terminal bus dan tak lupa kita selfie-an yuukk...hahahhaa...

Setelah sampai di hotel kami langsung mandi dan istirahat sejenak, lalu mencari makan malam disekitar hotel. Akhirnya belilah kita Siomay untuk kedua kalinya...hahahha....yummmyy....
Selain itu disekitar hotel memang banyak pilihan makanan, makanya tempat ini ideal untuk menginap. 
Okaayyy guys ceritanya dilanjut besok yaakkk....gniteezzzz:)