Kamis, Maret 27, 2014

Holiday Malay Day 1 & 2

Assalamualaikum Bloggiest....

Ne liburan ke dua saya ke Luar Negeri dan perjalanan nekat saya bersama teman-teman yang ngajak backpackeran tanpa guide...hahahha...
Dan petualangan saya di Malaysia dimulai disini...:D

Di hari pertama, saya mendarat di LCCT Malaysia (Bandara khusus pesawat AirAsia) setelah antri imigrasi sekitar 40 menit akhirnya saya keluar juga dari bandara LCCT pada pukul 21.00 Waktu Kuala Lumpur, beda sejam ja sama di Indonesia..:D
Di pintu keluar LCCT kami langsung membeli tiket Sky bus untuk menuju ke KL Sentral seharga RM 9. Sky bus ini beroperasi 24 jam, dan membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai ke KL Sentral.
Nyampek KL Sentral pukul 22.00, langsung ja kita nyari hotel yang emang lokasinya tidak jauh dari KL Sentral. Tanya sana-sini sampai nyasar pula akhirnya nemu juga hotel kita, langsung check in dan bersih-bersih badan. Oh yaaa...sepanjang jalan menuju hotel kita ternyata banyak banget pedagang makanan, jadi kayak semacam togkrongan anak-anak muda gitu, waahhh lumayan, dan kita berencana makan malam disitu saja..hahahha..
Alhasil karena kita bersantai rebahan dulu sambil antri kamar mandi waktu sudah menujukkan pukul 23.30, dan ketika kita turun hotel untuk nyari makanan banyak pedagang makanan yang habis atau bahkan sudah mau tutup...huuaa....akhirnya kita jalan agak jauhan dan nemu masakan india, tapi cuma sejenis camilan, dan gak nendang sama sekali, oohhmygosh...pulangnya kita liat ibu-ibu jualan siomay ala sana, coba-coba beli soalnya ramai banget dan emang bener gak taunya enyaaakkk.....enyaakkk....hahhaha...besok-besok beli yang banyak aagghh....:D
Setelah menyantap makan malam yang kemalaman akhirnya kami putuskan untuk kembali istirahat di Hotel, karena besok trip kita masih panjang...hahhahaa...

Hari kedua,..
Hari ini seperti biasa kedua teman saya bangun kesiangan dan bermalas-malasan, alhasil pukul 8 kita baru keluar hotel untuk mencari sarapan. Tujuan kami hari ini adalah Batu Caves dan Genting Highland.
Sehabis sarapan kami langsung menuju ke KL Sentral, kami naik KTM Komuter jurusan Sentul-Klang. Mudah saja menemukan komuter ini karena tulisan Batu Cave terpampang jelas di pintu masuk stasiun. Perjalanan dari KL Sentral-Batu Cave memerlukan waktu kurang lebih 48 menit.













Batu Cave


Batu Cave sebenarnya adalah sebuah bukit kapur yang didalamnya terdapat serangkaian gua. Dinamai sesuai dengan nama sungai dan nama daerah tempat gua ini berada, didalamnya terdapat kuil Hindu yang menjadi pusat penyembahan Lord Murugan, Dewa Hindu yang disembah oleh kalangan umat Hindu Tamil. Lord Murugan sendiri adalah dewa perang dan dewa pelindung dari Tamil Nadu. Untuk itu, tidaklah mengherankan kalau Festival Hindu Thaipusam dirayakan terpusat di gua ini. Festival yang diselenggarakan bulan Januari atau Februari ini memang dikhususkan bagi Lord Murugan dan kalangan Hindu Tamil.
Ohh yaa setelah kita turun dari komuter, kita bakalan langsung disambut oleh patung Hanoman setinggi 15 m dan disebelah patung ini terdapat gua kecil yang disebut Ramayana Cave. Seharusnya didalam terdapat patung-patung dan gambar-gambar yang menceritakan sejarah Ramayana. Tapi sayangnya saat kami kesana gua ini sedang digunakan untuk pemujaan, entahlah mereka sedang merayakan apa...hehehe..




Setelah berjalan lurus sampailah kita di halaman utama tempat patung Lord Murugan setinggi 42.7 meter berada. Dibuka tahun 2006, diperlukan waktu 3 tahun untuk membangunnya dan merupakan patung Lord Murugan tertinggi di dunia. Terbayang kan gimana rasanya mengecat patung setinggi ini. Cat emasnya mereka import dari Thailand yang memang tersohor dengan warna-warna emasnya. Disini Lord Murugan berpose sambil memegang tombak sakti pemberian ibunya (Parwati, istri dewa Siwa) yang digunakan melawan setan jahat Soorapadman. Festival Thaipusam diadakan untuk memperingati hari dimana Parwati memberikan tombak sakti tersebut kepada Lord Murugan. Hampir semua patung, relief dan hiasan-hiasan di tempat ini menceritakan kisah Lord Murugan melawan setan jahat tersebut.

Di depan patung raksasa ini terdapat halaman luas dengan ribuan merpati yang bisa menjadi atraksi tersendiri. Sambil duduk-duduk kita bisa memberi makan merpati dengan remah-remah roti dan snack yang banyak dijual disekitar tempat tersebut.
Di belakang patung ini, ternyata terdapat tangga yang cukup sempit dan curam berjumlah 272 anak tangga yang mesti di daki bila kita ingin melihat Temple atau Cathedral Cave, gua terbesar di area itu. Dinamai demikian karena didalamnya terdapat 4 kuil Hindu dibawah langit-langit gua setinggi 100 meter. Ketika melihat tangganya Hima langsung bilang klo gak sanggup...hahhaha...akhirnya saya dan Peggy yang capcuss kesana..
Kalau dihitung-hitung jumlah tangganya sih sedikit lebih banyak dari tangga gunung Bromo yang berjumlah 250 buah...:P
Dalam perjalanan ke atas, disekitar tangga banyak terdapat monyet-monyet liar yang tidak segan-segan meraih makanan atau apa saja yang kita bawa, hampir sama seperti di Wendit atau Ulu Watu Bali...hikkkss... Jadi berhati-hatilah dengan segala tas dan barang bawaan terutama tas plastik yang isi dalamnya bisa terlihat. Bila kelihatan seperti makanan, para monyet ini tidak sungkan untuk merebutnya. Kalau sudah tahu kelakuan para monyet di Uluwatu atau Wendit, monyet-monyet disini mah tergolong alim. Di pertengahan jalan menuju puncak, disebelah kiri terdapat gua yang bernama ‘Dark Cave’. Di gua sepanjang 2 km ini banyak terdapat stalaktit dan stalagmit dan berbagai jenis hewan yang hanya hidup di kedalaman gua. Sayangnya untuk menjelajah gua ini diperlukan pemandu dan ijin khusus dari Malaysian Nature Society.

Di dalam gua ini disamping banyak terdapat kuil, juga terdapat beberapa kios penjual makanan dan souvenir yang menurut saya sih merusak pemandangan. Terdapat juga beberapa patung Dewa Hindu yang dicat warna-warni. Di bagian tengah gua terdapat area terbuka dan di bagian puncak gua juga terdapat lubang besar sehingga bisa dibayangkan kalau ke tempat ini jangan pas musim hujan. Di saat musim kemarau saja keadaan dalam gua sudah basah, karena sifat bukit kapur yang menyerap air dan kelembapan. Secara keseluruhan guanya sangat indah walaupun sedikit berbau campuran antara monyet, dupa dan kelembapan gua. Sayangnya di beberapa sudut terongok bekas-bekas kios yang sudah tidak terpakai. Kuilnya juga terlihat kotor dan perlu di cat ulang. 




Setelah puas menjelajah dalam gua, kami turun dan mencari makan siang di sekitar kuil. Para pedagang makanan di sekitar gua ini adalah bangasa India jad otomatis jenis masakannyapun ala India...gleekk...hahhaaa..
Setelah menyantap beberapa camilan ala India karena saya lupa apa namanya kami melanjutkan perjalanan naik Komuter ke KL Sentral. Dalam perjalanan pulang, komuter ini berhenti sejenak di stasiun Kuala Lumpur, memberi kesempatan kepada saya untuk mengamati desain bangunannya yang unik. Terletak sangat dekat dengan KL Sentral, kedua bangunan ini berbeda bagaikan bumi dan langit. Yang satu sangat modern sedang yang lain sangat antik. Setelah tiba di KL Sentral kami langsung mencari bus menuju Genting Highlands.

Genting Highlands
Terletak di ketinggian 1800 m di atas permukaan laut, Genting cukup terkenal dengan pemandangan alam dan cuacanya yang dingin (15-25 derajat celcius). Daya tarik utama tempat ini adalah Casinonya dengan theme park sebagai pelengkap. 
Pada masa kejayaannya Genting menarik banyak pengunjung ke tempat tersebut, tetapi sejak tahun 2010 tempat ini tersaingi dengan adanya casino di Resort World Sentosa dan Marina Bay Sands. Terkesan mahal dan sedikit kumuh, tempat ini tetap menjadi tujuan utama bila orang pergi ke Kuala Lumpur.
Dari hasil browsing, menurut jadwal hampir tiap 30 menit sampai 1 jam ada bis yang bertolak kesana. Pada saat akan membeli tiket, bagian informasi memberi tahu bahwa bis selanjutnya akan berangkat jam 11.30 dan bis terakhir dari Genting akan berangkat jam 21.00. Sedangkan tiket pada pukul tersebut telah ludes, tersisa keberangkatan pada pukul 12.30 dan kembali pada pukul 20.30, dengan berunding cepat akhirnya kami memutuskan untuk membeli tiket tersebut ((bis dan skyway) (pp)). sedangkan perjalanan menuju kesana selama 2 jam (pulang pergi).

Setelah sampai di tujuan, kami digiring ke lantai 2 menuju terminal cable car. Genting Skyway, nama cable car menuju Genting, terentang sepanjang 3.4 km dan diklaim sebagai cable car tercepat dan terpanjang di Asia Tenggara. Waktu kami datang, orang sudah berjubel antri naik Cable Car, diperlukan waktu tunggu 45 menit untuk naik sedangkan perjalanannya sendiri memakan waktu 15 menit untuk sampai ke puncak.
Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan hutan-hutan di sekitar kaki gunung Titiwangsa. Bila kabut datang (dan ini sering terjadi), cable car kita seolah-olah sendirian ditelan kabut karena jarak pandang ke depan dan ke belakang tertutup sepenuhnya.

Sampai kawasan Resort Genting saya turun dari skyway dan terlihatlah casino-casino ala film barat...hahahha... Saya kemudian berkeliling untuk mencari Ourdoor Park dan Indoor Park. 
Resort World Genting ini memiliki 3 theme park : Outdoor Theme Park, First World Indoor Theme Park dan Water Park. Dengan cuaca yang selalu dingin dan berkabut, Water Park menjadi kurang populer.



Setelah puas mengeksplorasi Genting Highlands, kami naik cable car kembali ke terminal awal dan menunggu bus membawa kami kembali ke KL Sentral. Ternyata masih menyisakan waktu hampir 1,5 jam woowww... lumayan lama...sambil mencari makan malam disekitar terminal bus dan tak lupa kita selfie-an yuukk...hahahhaa...

Setelah sampai di hotel kami langsung mandi dan istirahat sejenak, lalu mencari makan malam disekitar hotel. Akhirnya belilah kita Siomay untuk kedua kalinya...hahahha....yummmyy....
Selain itu disekitar hotel memang banyak pilihan makanan, makanya tempat ini ideal untuk menginap. 
Okaayyy guys ceritanya dilanjut besok yaakkk....gniteezzzz:)