Udara mendung akhir- akhir neh, kota tempat tinggal ku juga banjir dimana-mana. Hal yang paling menakutkan dan mengerikan, apalagi semalaman aku harus bersih-bersih kamar kosan. Bisa kebayang gak seh, pengin nya dari malang balik kosan bisa langsung bobok meluk guling, ne harus bercibung dengan air dan bersih-bersih kamar. Semua ada hikmah nya, semoga bisa sabar menjalaninya.....eiittzz....jadi nglantur kemana-mana.
Datang ke pagian di kantor dan ternyata......whattzz....kantor kebanjiran pula...becek-becek, cincing celana tinggi-tinggi.....haddooooo........tapi tak menyurutkan semangat ku buat masuk kerja...
Cling bunyi ponsel ku, balasan sms dari dia...huuumm....senyum-senyum sendiri kayak orgil, tapi seneng. Meskipun hari neh berat banget mesti da tambahan ngebersihin ruangan kantor tapi tetep semangat darinya membuat ku bahagia.
Rencana awal mau keluar ke Semarang ma si boss jadi gatol, okaayy...akhirnya kuputuskan buat corat-coret blog ku.
Kali ini pengen cerita soal novel milik Irin Sintriana. Novel cinta tentang hati yg tak mampu mengingkari sebuah rasa. Tentang hati yg mulai percaya pada cinta...
" Terima kasih Ben atas semua ini, tapi aku butuh waktu..." ( Tisya)
" Itu cukup bagiku Sya ' Asal kamu berjanji untuk membuka hatimu, aku akan mencari jalan untuk masuk ke dalam nya. " (Ben)
Ketika hati mulai saling mencintai...
Halangan datang menerpa...
Karena masa lalu tak dapat di ubah...
Ketika cinta di tentang dan tak da jalan keluar....
" Mama tidak akan menyetujui hubungan kalian, karena dia tak pantas untukmu ...( ibu Ria)
Ketika keraguan menghampiri...
" aku tak cukup punya keberanian, tuk memperjuangkan cinta kita Ben ( Tisya)
Ketika cinta terus memberikan keyakinan diri...
" Cukup dengan menjadi alasan aku berjuang. Dengan begitu kamu telah berjuang bersamaku. " ( Ben )
Sebagian cuplikan dari isi novel tersebut....so sweettt......Silakan baca sendiri yang ngerasa penasaran...
Dia hadir tiba-tiba, tanpa permisi dan tanpa jeda.
Menyuguhkan sepotong rasa.
Tak biasa, namun begitu menggoda.
Berkali mencoba menghindar, hati ini semakin tergetar.
Rasa yang tidak pernah kucari namun datang sendiri.
Tak mampu kuberlari apalagi sembunyi.
Inikah rasa yang mereka sebut cinta?
Jika itu benar, aku takkan lagi mengingkarinya.
Karena sampai detik ini, kuakui aku makin cinta. ( My Only )...
Seperti itulah kita menemukan kebahagiaan. Kapan kita bahagia, mengapa kita bahagia semua ada pada diri kita sendiri. Sooo...gag usah bingung tau ngrasa kurang bahagia, bahagia tu dari hati, ikhlas menerima apa yang telah Tuhan berikan ke kamu. Semakin kita mengejar sesuatu yang kita anggap bikin kita bahagia maka ia akan semakin menjauh.
Bahagia tu sederhana,....sesederhana cinta....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar