Rabu, April 04, 2012

Negeri 5 Menara

Sore bloggiest,...


Mau nonton Negeri 5 Menara????? Film ini sudah diputar dibioskop mulai 1 maret 2012 dan sudah berhasil menjaring penonton kurang lebih sebanyak 750.000 orang. Wow! Amazing...
Sabtu tu kami janjian mau ke kebun strawberry berhubung cuaca tidak memungkinkan dan udah sore akhirnya aku putuskan buat nonton ke bioskop. Awalnya seh pengin liat film Sampai ujung Dunia, ternyata di Matos belom diputar akhirnya kita ambil film lain yang gak kalah bagus yaitu Negeri 5 Menara.
Sebelumnya seh udah pernah baca sinopsisnya, cuma belom sempet ja baca novelnya. Tau sendirilah klo soal baca novel paling males, palagi tebal banget. Alhamdulillah da film nya, makanya puas-puasin deh nonton ja...hehehe...

Negeri 5 Menara adalah film yang diadopsi dari novel yang sangat inspiratif yang mempunyai judul yang sama, dimana novel tersebut ditulis oleh salah seseorang alumni pondok pesantren bernama A. Fuadi. Dimana dalam novel ini diceritakan kisah beberapa santri yang datang dari beberapa daerah yang jauh hanya untuk menuntut ilmu di salah satu pesantren di indonesia yakni Gontor.


Film yang berdurasi 119 menit ini kita diajak untuk ikut merasakan sebuah kisah lima anak pesantren yang memiliki mimpi untuk meraih cita-cita. Alif (Gazza Zubizareta) bersama Randai (Sakura Ginting) ingin melanjutkan studi ke Institut Teknologi Bandung.
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.
Tapi Amaknya (Lulu Tobing) justru meminta Alif masuk Pondok Madani, Ponorogo. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok dan mengharuskan dia melakukan perjalanan jauh dengan naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Walaupun setengah hati, Alif menjalaninya hingga hampir setahun.

Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti
yang di teriakkan oleh Ustad Salman (Donny Alamsyah) yaitu Man Jadda Wajada "barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil" yang merubah pemikiran para santri itu. Seuntai kata yang pendek tapi memiliki makna yang sangat amat dalam apabila kita merenunginya.



Dia juga terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.


Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja ( Jiofani Lubis ) dari Medan, Said (Ernest) dari Surabaya, Dulmajid (Aris Putra) dari Sumenep, Atang (Rizky Ramdani) dari Bandung dan Baso (Billy Sandy) dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Dengan ambisi besar itulah mereka berjanji dan bertekad mengarungi dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika.



Klo pada penasaran ma neh film mending cekidot ja ke bioskop kesayangan kalian. Film yang sangat cocok buat keluarga. Keikhlasan hati sang anak yang menurut pada orang tuanya. Impian dan cita-cita yang gak boleh diremehkan, terutama janji yang ditepati dengan berpegang pada Man Jadda Wajjada...
Well.....film yang sangat perfect menurut aku dan satu catatan lagi di film neh aku suka banget sama Donny Alamsyah keliatan seperti calon iman yang baik ja...:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar