Ayah…
Maafkan aku kalau kini membencimu…
Sangat membencimu….
Sejak ayah lebih memilih wanita lain dari pada menjaga ku dan adek
Dulu…
Aku sangat membanggakanmu…
Aku bangga bercerita kepada teman-temanku tentangmu
Namun kini ayah merusak semuanya.
Kekagumanku hilang tak berbekas.
Dulu...
Aku bermimpi ingin punya suami seperti ayah
Namun kini ayah sangat menjijikkan bagiku.
Bodoh!
Hanya karena merasa sudah tidak cocok maka memilih bercerai?
Lalu menikahi wanita lain….
Tahukah ayah kalau aku menjadi korban atas keputusan ayah?
Tahukah ayah aku iri ketika temanku berjalan dengan ayahnya?
Tahukah ayah kalau aku ingin keluarga kita seperti dulu?
Tahukah ayah kalau hatiku sakit kalau ditanya “apakah ayahmu menikah lagi?”
Dan apakah ayah tahu bagaimana perasaan ku sekarang?
Ayah…
Engkau terlalu egois!
Perceraian bukan solusi!
Melainkan menambah masalah.
Ayah…
Kalau aku menikah nanti, apakah ayah akan ada disisiku?
Kalau aku ulang tahun, akankah engkau memberikanku kado?
Tidak kau tidak pernah ingat kapan aku ulang tahun
Kau sangat egois dan sibuk dengan keluarga baru mu
Ayah…
Kalau engkau tidak lagi mencintai ibu…
Lihatlah aku, darah dagingmu.
Ayah…
Aku merindukan kasih sayangmu…
Jangan biarkan aku membencimu.
Ayah….
Dari lubuk hatiku
Aku masih mengagumimu…
Ayah…
aku anakmu yang kesepian.
aku yang merindukanmu dan setengah membencimu.
aku yang ingin mengatakan “TUHAN MEMBENCI PERCERAIAN”
aku yang ingin melihatmu kembali pulang dan memeluk ku serta memanggil ku “Sayang”…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar