Tiba-tiba aku jadi kangen Malang, ya aku pingin pulang. Dimana badan ku yang mulai demam dan sakit gigi ku yang mendera. Tapi mungkin syndrome karena aku mo pulang, jumat besok. hmm, apa ya? pengennya seminggu disana, tp ga bisa ya.....
Aku harus memulai aktivitas seperti biasa demi sesuap nasi…hehehhe….
Malang yang bersejarah bagiku, mengukirnya disetiap lembar kertas kenanganku, dan mengabadaikan setiap moment di fikiran ku.
Karena disanalah serpihan kenangan yang sangat berharga terjadi, berdetak dalam memori kenangan terindahku. Bahwa disanalah!! ya, disanalah aku mendapat anugrah terindah itu bernama hidayah, anugrah terindah sekaligus ujian bahwa virus cinta menjangkiti aku lagi. Entah untuk yang kesekian kali nya…hahahhahah…
Maklum begitu banyak rasa dan asa yang aku lalui di kota kelahiran ku ini.
Memori itu serasa berkelebat memenuhi urat syaraf. Berdenyut mendendangkan lagi indah, walau di dalamnya terdapat kisah getir kehidupan. Saat2 terpurukku tanpa mama dan Ayah yg selama ne aku dambakan. Saat2 sedihku ketika hidup serasa tak ada harapan. Saat2 terpiluku saat tak memiliki mimpi dan bingung pa yg ingin aku lakukan untuk hidupku. Tapi aku bersyukur masih ada beberapa sahabat ku yang setia menemaniku disaat aku jatuh dan hidup dalam ketidaknyamanan itu.
Ya, teman2 ku yang berdendang dalam suka dan duka, hari hari ku indah saat dia selalu da buat aku. Dia mampu membuat aku tersenyum n tertawa lepas tanpa beban walaupun sebenar nya beban di otak ku begitu menumpuk. dia yang menyemangatiku disaat asaku mulai surut, kami jarang bertemu karena aku harus tinggal di sebuah kota demi karier dan dia lebih menyukai tinggal di kota kecil yaitu Malang.
Disaat tu pula aku bertemu dengan teman lama ku, ya dia sosok pendiam yg lembut dan hangat. Seiring dengan berjalan nya waktu dia memberikan momen tak terlupakan. Hampir setiap hari kami bercanda, walau hanya lewat ponsel dan kadang sms tau chat ja. Hal paling indah walaupun kadang da pertengkaran kecil. Ya, palingan beda pendapat ttg agama n’ kehidupan. Dia seorang idealis dan aku hanya gadis yg mencoba untuk hidup dalam ke netralan, dan aku selalu mengalah karena pendapat nya. Ya karena cinta kita pada ALLAH, insyaALLAH.
Dia mengajari arti pentingnya bersyukur dan ikhlas padaku, ya ilmu ikhlas, pentingnya berserah diri dan pasrah pada ALLAH Swt. Dia mengajari ku untuk selalu berlindung dan hanya memohon kepada-Nya. Dimana aku mulai belajar untuk menjadi seorang muslimah yang mulai menghargai arti hidup ini.
Seiring dengan berjalan nya waktu ketika dahsyatnya godaan virus cinta itu,
Oh tidak, aku tidak boleh mencintai nya. Aku merasa dunia ini selalu indah saat dia selalu ada untuk ku. Tapi tidak aku berusaha membuang jauh pikiran ku. Semakin aku berusaha melupakan nya perasaan ini sangat menyiksa ku. Bagaimana caranya menjaga hati ini.
Salah kah aku mencintai nya, tapi pa mungkin dia merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan.
Kalau tidak apa arti dari semua nya neh….
Perhatiannya yg tulus n indah pada ku, senyum nya yang ramah, n apapun yang dia kerjakan aku selalu tau.
Oh perasaan ne membuat aku terluka, menyiksa ku…sehingga aku meminta bantuan sepupu ku untuk mencari tau apa yg sebenar nya ia sembunyikan dari ku.
Setelah aku sadar dan aku tau apa yang ia rasakan aku mulai berpikir untuk melupakan nya.
Membencinya bukan jalan terbaek tu’ melupakan nya tapi dg ikhlas aku akan tenang meninggalkan nya.
Bahwa cinta yang halal lebih indah dari pada cinta yang semu, dan kelak akan indah pada waktunya.
hmm, ya, aku menyerah, aku memang tak bisa membencinya karena aku telah suka padanya. tapi yang pasti, aku lebih cinta Tuhanku. aku tak mau melanggar larangan-Nya. aku tak ingin membuat-Nya murka. tidak sekali-kali aku tak mau. apalah arti hidup ini jika ALLAH membenciku, tak menolongku??
maka dengan daya dan upaya aku bisa mengkis rasa itu. dan Subhanallah, ALLAh memang sayang padaku.
Rasa ini adalah proses pembelajar untuk ku dimana aku tidak akan mencintai nya melebihi cinta ku pada-Nya. Ya RAbb, kuatkanlah aku, aku harus berani menatap ke depan, walau gigi telah bergemelutuk menahan siksaan batin.
Kalau dia jodoh ku dia pasti akan mencariku…
Ya aku percaya ALLAH sayang padaku. Dengan kasih dan cinta nya pasti akan menuntun ku bersama nya.
Alhamdulillah semoga aku ikhlas melepas nya pergi, agar tidak ada beban di hati ku begitu juga dia. Semoga dia berhasil dengan apa yang ia pilih.
Amien Ya Robal Alamin.….