Kamis, Maret 27, 2014

Holiday Malay Day 1 & 2

Assalamualaikum Bloggiest....

Ne liburan ke dua saya ke Luar Negeri dan perjalanan nekat saya bersama teman-teman yang ngajak backpackeran tanpa guide...hahahha...
Dan petualangan saya di Malaysia dimulai disini...:D

Di hari pertama, saya mendarat di LCCT Malaysia (Bandara khusus pesawat AirAsia) setelah antri imigrasi sekitar 40 menit akhirnya saya keluar juga dari bandara LCCT pada pukul 21.00 Waktu Kuala Lumpur, beda sejam ja sama di Indonesia..:D
Di pintu keluar LCCT kami langsung membeli tiket Sky bus untuk menuju ke KL Sentral seharga RM 9. Sky bus ini beroperasi 24 jam, dan membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai ke KL Sentral.
Nyampek KL Sentral pukul 22.00, langsung ja kita nyari hotel yang emang lokasinya tidak jauh dari KL Sentral. Tanya sana-sini sampai nyasar pula akhirnya nemu juga hotel kita, langsung check in dan bersih-bersih badan. Oh yaaa...sepanjang jalan menuju hotel kita ternyata banyak banget pedagang makanan, jadi kayak semacam togkrongan anak-anak muda gitu, waahhh lumayan, dan kita berencana makan malam disitu saja..hahahha..
Alhasil karena kita bersantai rebahan dulu sambil antri kamar mandi waktu sudah menujukkan pukul 23.30, dan ketika kita turun hotel untuk nyari makanan banyak pedagang makanan yang habis atau bahkan sudah mau tutup...huuaa....akhirnya kita jalan agak jauhan dan nemu masakan india, tapi cuma sejenis camilan, dan gak nendang sama sekali, oohhmygosh...pulangnya kita liat ibu-ibu jualan siomay ala sana, coba-coba beli soalnya ramai banget dan emang bener gak taunya enyaaakkk.....enyaakkk....hahhaha...besok-besok beli yang banyak aagghh....:D
Setelah menyantap makan malam yang kemalaman akhirnya kami putuskan untuk kembali istirahat di Hotel, karena besok trip kita masih panjang...hahhahaa...

Hari kedua,..
Hari ini seperti biasa kedua teman saya bangun kesiangan dan bermalas-malasan, alhasil pukul 8 kita baru keluar hotel untuk mencari sarapan. Tujuan kami hari ini adalah Batu Caves dan Genting Highland.
Sehabis sarapan kami langsung menuju ke KL Sentral, kami naik KTM Komuter jurusan Sentul-Klang. Mudah saja menemukan komuter ini karena tulisan Batu Cave terpampang jelas di pintu masuk stasiun. Perjalanan dari KL Sentral-Batu Cave memerlukan waktu kurang lebih 48 menit.













Batu Cave


Batu Cave sebenarnya adalah sebuah bukit kapur yang didalamnya terdapat serangkaian gua. Dinamai sesuai dengan nama sungai dan nama daerah tempat gua ini berada, didalamnya terdapat kuil Hindu yang menjadi pusat penyembahan Lord Murugan, Dewa Hindu yang disembah oleh kalangan umat Hindu Tamil. Lord Murugan sendiri adalah dewa perang dan dewa pelindung dari Tamil Nadu. Untuk itu, tidaklah mengherankan kalau Festival Hindu Thaipusam dirayakan terpusat di gua ini. Festival yang diselenggarakan bulan Januari atau Februari ini memang dikhususkan bagi Lord Murugan dan kalangan Hindu Tamil.
Ohh yaa setelah kita turun dari komuter, kita bakalan langsung disambut oleh patung Hanoman setinggi 15 m dan disebelah patung ini terdapat gua kecil yang disebut Ramayana Cave. Seharusnya didalam terdapat patung-patung dan gambar-gambar yang menceritakan sejarah Ramayana. Tapi sayangnya saat kami kesana gua ini sedang digunakan untuk pemujaan, entahlah mereka sedang merayakan apa...hehehe..




Setelah berjalan lurus sampailah kita di halaman utama tempat patung Lord Murugan setinggi 42.7 meter berada. Dibuka tahun 2006, diperlukan waktu 3 tahun untuk membangunnya dan merupakan patung Lord Murugan tertinggi di dunia. Terbayang kan gimana rasanya mengecat patung setinggi ini. Cat emasnya mereka import dari Thailand yang memang tersohor dengan warna-warna emasnya. Disini Lord Murugan berpose sambil memegang tombak sakti pemberian ibunya (Parwati, istri dewa Siwa) yang digunakan melawan setan jahat Soorapadman. Festival Thaipusam diadakan untuk memperingati hari dimana Parwati memberikan tombak sakti tersebut kepada Lord Murugan. Hampir semua patung, relief dan hiasan-hiasan di tempat ini menceritakan kisah Lord Murugan melawan setan jahat tersebut.

Di depan patung raksasa ini terdapat halaman luas dengan ribuan merpati yang bisa menjadi atraksi tersendiri. Sambil duduk-duduk kita bisa memberi makan merpati dengan remah-remah roti dan snack yang banyak dijual disekitar tempat tersebut.
Di belakang patung ini, ternyata terdapat tangga yang cukup sempit dan curam berjumlah 272 anak tangga yang mesti di daki bila kita ingin melihat Temple atau Cathedral Cave, gua terbesar di area itu. Dinamai demikian karena didalamnya terdapat 4 kuil Hindu dibawah langit-langit gua setinggi 100 meter. Ketika melihat tangganya Hima langsung bilang klo gak sanggup...hahhaha...akhirnya saya dan Peggy yang capcuss kesana..
Kalau dihitung-hitung jumlah tangganya sih sedikit lebih banyak dari tangga gunung Bromo yang berjumlah 250 buah...:P
Dalam perjalanan ke atas, disekitar tangga banyak terdapat monyet-monyet liar yang tidak segan-segan meraih makanan atau apa saja yang kita bawa, hampir sama seperti di Wendit atau Ulu Watu Bali...hikkkss... Jadi berhati-hatilah dengan segala tas dan barang bawaan terutama tas plastik yang isi dalamnya bisa terlihat. Bila kelihatan seperti makanan, para monyet ini tidak sungkan untuk merebutnya. Kalau sudah tahu kelakuan para monyet di Uluwatu atau Wendit, monyet-monyet disini mah tergolong alim. Di pertengahan jalan menuju puncak, disebelah kiri terdapat gua yang bernama ‘Dark Cave’. Di gua sepanjang 2 km ini banyak terdapat stalaktit dan stalagmit dan berbagai jenis hewan yang hanya hidup di kedalaman gua. Sayangnya untuk menjelajah gua ini diperlukan pemandu dan ijin khusus dari Malaysian Nature Society.

Di dalam gua ini disamping banyak terdapat kuil, juga terdapat beberapa kios penjual makanan dan souvenir yang menurut saya sih merusak pemandangan. Terdapat juga beberapa patung Dewa Hindu yang dicat warna-warni. Di bagian tengah gua terdapat area terbuka dan di bagian puncak gua juga terdapat lubang besar sehingga bisa dibayangkan kalau ke tempat ini jangan pas musim hujan. Di saat musim kemarau saja keadaan dalam gua sudah basah, karena sifat bukit kapur yang menyerap air dan kelembapan. Secara keseluruhan guanya sangat indah walaupun sedikit berbau campuran antara monyet, dupa dan kelembapan gua. Sayangnya di beberapa sudut terongok bekas-bekas kios yang sudah tidak terpakai. Kuilnya juga terlihat kotor dan perlu di cat ulang. 




Setelah puas menjelajah dalam gua, kami turun dan mencari makan siang di sekitar kuil. Para pedagang makanan di sekitar gua ini adalah bangasa India jad otomatis jenis masakannyapun ala India...gleekk...hahhaaa..
Setelah menyantap beberapa camilan ala India karena saya lupa apa namanya kami melanjutkan perjalanan naik Komuter ke KL Sentral. Dalam perjalanan pulang, komuter ini berhenti sejenak di stasiun Kuala Lumpur, memberi kesempatan kepada saya untuk mengamati desain bangunannya yang unik. Terletak sangat dekat dengan KL Sentral, kedua bangunan ini berbeda bagaikan bumi dan langit. Yang satu sangat modern sedang yang lain sangat antik. Setelah tiba di KL Sentral kami langsung mencari bus menuju Genting Highlands.

Genting Highlands
Terletak di ketinggian 1800 m di atas permukaan laut, Genting cukup terkenal dengan pemandangan alam dan cuacanya yang dingin (15-25 derajat celcius). Daya tarik utama tempat ini adalah Casinonya dengan theme park sebagai pelengkap. 
Pada masa kejayaannya Genting menarik banyak pengunjung ke tempat tersebut, tetapi sejak tahun 2010 tempat ini tersaingi dengan adanya casino di Resort World Sentosa dan Marina Bay Sands. Terkesan mahal dan sedikit kumuh, tempat ini tetap menjadi tujuan utama bila orang pergi ke Kuala Lumpur.
Dari hasil browsing, menurut jadwal hampir tiap 30 menit sampai 1 jam ada bis yang bertolak kesana. Pada saat akan membeli tiket, bagian informasi memberi tahu bahwa bis selanjutnya akan berangkat jam 11.30 dan bis terakhir dari Genting akan berangkat jam 21.00. Sedangkan tiket pada pukul tersebut telah ludes, tersisa keberangkatan pada pukul 12.30 dan kembali pada pukul 20.30, dengan berunding cepat akhirnya kami memutuskan untuk membeli tiket tersebut ((bis dan skyway) (pp)). sedangkan perjalanan menuju kesana selama 2 jam (pulang pergi).

Setelah sampai di tujuan, kami digiring ke lantai 2 menuju terminal cable car. Genting Skyway, nama cable car menuju Genting, terentang sepanjang 3.4 km dan diklaim sebagai cable car tercepat dan terpanjang di Asia Tenggara. Waktu kami datang, orang sudah berjubel antri naik Cable Car, diperlukan waktu tunggu 45 menit untuk naik sedangkan perjalanannya sendiri memakan waktu 15 menit untuk sampai ke puncak.
Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan hutan-hutan di sekitar kaki gunung Titiwangsa. Bila kabut datang (dan ini sering terjadi), cable car kita seolah-olah sendirian ditelan kabut karena jarak pandang ke depan dan ke belakang tertutup sepenuhnya.

Sampai kawasan Resort Genting saya turun dari skyway dan terlihatlah casino-casino ala film barat...hahahha... Saya kemudian berkeliling untuk mencari Ourdoor Park dan Indoor Park. 
Resort World Genting ini memiliki 3 theme park : Outdoor Theme Park, First World Indoor Theme Park dan Water Park. Dengan cuaca yang selalu dingin dan berkabut, Water Park menjadi kurang populer.



Setelah puas mengeksplorasi Genting Highlands, kami naik cable car kembali ke terminal awal dan menunggu bus membawa kami kembali ke KL Sentral. Ternyata masih menyisakan waktu hampir 1,5 jam woowww... lumayan lama...sambil mencari makan malam disekitar terminal bus dan tak lupa kita selfie-an yuukk...hahahhaa...

Setelah sampai di hotel kami langsung mandi dan istirahat sejenak, lalu mencari makan malam disekitar hotel. Akhirnya belilah kita Siomay untuk kedua kalinya...hahahha....yummmyy....
Selain itu disekitar hotel memang banyak pilihan makanan, makanya tempat ini ideal untuk menginap. 
Okaayyy guys ceritanya dilanjut besok yaakkk....gniteezzzz:)

Jumat, Januari 31, 2014

Holiday Sipur Day 3

Assalamualaikum Bloggiest,...

Ne hari terakhirku di negeri paman Raffless, dan aku nulisnya udah latepost banget..hahahha...biasa karena sibuk dan males. Ohh ya cerita sebelumnya dapat dilihat disini
Seperti biasa kami bersiap-siap sepagi mungkin agar dapat menghabiskan waktu seefektif mungkin...busyeett dahh berasa kek keja rodi ja...hahhaha...tapi emang klo lagi liburan rasanya tiap menit ntuh berharga banget dan sayang klo dilewatkan begitu saja.
Yeesss...setelah selesai mandi kita langsung prepare barang, karena hari ini terakhir menginap di hotel dan besok pagi harus comeback Indonesia...huuaaa...oohmygosh...:P
Setelah beberes kami langsung sarapan untuk mengisi perut, walaupun cuma roti, susu dan seral tapi lumayan untuk berkeliling hari ini..hahah..Selesai sarapan kami langsung check out, dan menitipkan barang bawaan kita (ransel dan tas jinjing) di hotel, memang pihak hotel menerima penitipan barang meskipun sudah checkout, karena kami enggan untuk menenteng barang seberat itu untuk berkeliling. 
Akhirnya kami melanjutkan jalan-jalan menuju Orchard St. dengan menggunakan MRT. Menuju Orchard itu kami melewati Bencoolen St,dan mampir ke Plaza Singapura (disini pas banget ada sale coklat hummm yummy dapet murah..:D. Tujuan kami memang ke Lucky Plaza, kerena disana juga dijual beberapa cinderamata yang murmer :), tergantung kita pandai-pandai memilih...hohohoho...
Beberapa poto narsis saat di Lucky Plaza..














Setelah puas berkeliling di sekitar situ kami melanjutkan ke Bugis, Chinatown, dan Little India untuk mencari oleh-oleh.



Setelah puas bershopping ria, tak lupa kami mampir ke Mustofa Center untuk memborong coklat...hahhaa...eehhh...disini saya harus menukarkan uang lagi gara-gara kehabisan SGD...jiaaahhh...memang saya sedikit kalap...hehhe..sedikit ja lho yaakk...:P
Tapi emang disini kursnya lebih mahal daripada di Indonesia, praktek tawar menawar di money changer juga harus hati-hati, minimal tau kurs hari ini berapa jangan sampai ketipu, huummm...
Akhirnya saya tukar rupiah karena emang punyanya rupiah...hahhaha...beda ma si Eko dan Doil mereka tukar Yuan ma Ringgit, karena emang mereka dari 2 negara ntuh..dan eng..ing..eng..mereka dapatnya lebih banyak daripada saya..hahah..*tepokjidat...rupiah emang bener-bener gak ada artinya klo di bawa ke negara lain...
Okaayy guys kita lanjutkan, karena masih banyak waktu kita kembali ke Vivo City untuk sekedar menikmati sunsite...hiikss...

















Setelah seharian berkeliling dan hari menjelang malam, akhirnya kami putuskan untuk kembali ke hotel check out, Karena untuk hari terakhir kita putuskan untuk tidur di bandara Changi Airport...why??? yang pertama irit ongkos hotel dan keduanya karena kita harus cuss Indonesia pagi hari...hahahaha...
Tapi jangan salah disini bandaranya aman, nyaman, dan emang diperuntukkan untuk para turis istirahat sementara. Jangan disamakan seperti di Indonesia...:D
Finally nyampe juga kita di Bandara..yippie \(*.*)/
Saatnya nyari tempat buat istirahat dan prepare buat balik ke Indonesia...;). 

Ceritanya udahan dulu yaaakk, karena neh udah panjang banget, dan cuma bisa bilang it was a short but very eventful vacation in Singapore that involved a lot of firsts, and let’s just sum everything in one word and one word only.....FUN!!!!!
See u...:D


Rabu, Januari 22, 2014

Holiday Sipur Day 2

Assalamalaikum...

Di post ini saya lanjutkan itinerary jalan-jalan di Singapore hari ke 2. Cerita sebelumnya dapat dilihat disini...daan...Lanjooottt....ke Sentosa Island...

Tapi pagi ini cuaca kurang bersahabat, setelah menghabiskan menu sarapan pagi roti bakar dan sereal di hotel sambil di temani rintikan hujan yang tak kunjung reda...huummm..terpaksa kami menunggu sampai hujan reda. Padahal rencananya kami akan datang pagi sekali sebelum pukul 9 disana, karena hari ini hari Sabtu kami takut USS rame dan tidak bisa menikmati.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya kami putuskan untuk berlari nekat dan main basah-basahan...hahahhaa...
Huumm....memang jarak hotel dengan MRT memakan waktu 10 menit, tapi no problem dengan berlari cepat akhirnya kami tiba di station MRT.
Naik MRT arah ke Vivo City turun di Harbour Front MRT Station..singkat cerita kita tiba di Vivo City mall dan langsung naik ke lantai 3 tempat trainnya menuju ke Sentosa Island. Naik Sentosa Express (model2 MRT nya dia gitu deh..) harga tiket SGD 3 / child 3 above,tapi kalau kita punya Ezlink bisa pakai kartu itu aja yaah…:)

Ada 3 station di sana walaupun sebenarnya kita bisa tetap jalan kaki menuju tempat2 tersebut, dimulai dari :

1. WaterFront Station
Disini tempat kita turun kalau mau ke Universal Studio, turun kebawah melalui eskalator.

2. Imbiah Station
Disini tempat-nya si Siloso beach dan tempat merlion raksasa itu berada..baguss yaah suasananya walaupun udah maleem pun teteep rame..

3. Beach Station
Nah..disini nih tempat-nya Song of The Sea itu.. Pertunjukkan ini menampilkan permainan air dan lampu , efek cahaya yang keren banget dengan technology tinggi, serta dipadu dengan permainan kembang api. Hampir mirip dengan di Wonder Full Marina Bay, hanya saja klo di Marina gratis. hehehe..
Pertunjukan Song of The Sea cuma ada 2 kali dalam sehari yaitu pada jam 19.40 and 20.40, berlangsung selama 1 jam. Harga ticket SGD 10/pax.


Dari ketiga station, alhamdulillah saya mencobanya satu persatu..heheh...Tapi berhubung hari masih pagi dan tujuan utama kami USS, akhirnya kami mengambil arah yang pertama yaitu, Waterfront Station.

Sesampainya di pelataran USS kami langsung mengabdikan moment di bola dunia yang menjadi icon negeri..huukkss..

Station Sentosa di Vivo City Mall







Bola dunia di USS












Wahana Transformer
























Tak terasa waktunya makan siang, akhirnya kami memutuskan untuk menukar harga voucher masuk seharga 10 SGD, karena memang foodcourt di USS terkenal sangat mencekik..hahhaha...tapi neh untuk ukuran kami backpacker yaa, klo ukuran konglomerat beda lagi...hahaha.. lumayanlah bisa buat ganjal perut
Pizza seharga 10 SGD..hahha
Setelah mengisi tenaga kami melanjutkan berkeliling ke setiap sudut USS, yaa lah sayang banget klo dilewatkan...hehhee...dan mengulang setiap permainan indoor ataupun outdoornya, hingga kami puas. Tana terasa waktu menunjukkan pukul 5 sore, waktunya kami bersiap meninggalkan USS dan menjelajah ke Beach Station karena kami berencana untuk menonton Song of The Sea. Untuk harga tiket saya lupa, kurang lebih untuk masuk USS sekitar 64 dolar SGD untuk dewasa dan 51 dolar SGD untuk anak-anak, dan untuk tiket SOTS sekitar 10 dolar SGD.




Dan akhirnya beres pertunjukannya sekitar jam 9 malam. Kita ngantri lagi yuks balik ke vivo city naik sentosa express lagi..dan lanjut naik MRT lagi sampai Lavender.
Benar-benar teler pulang ke hotelnya, nyampe hotel jam 11 malam, alhasil kita masih harus nyasar gara-gara kita gak kuat jalan kaki menuju hotel dan mencoba naek bus, eehh...ternyata bus gak turun di dekat hotel kita dan akhirnya kita harus muter dan mesti jalan kaki jauh banget tengah malam pula. Huuffhh....jengkel, gondok, gempor... tapi senang juga ada pengalaman naik bus...hahhaha...Karena selama disini kita selalu mengandalkan MRT. Sesampai di hotel kami langsung tidur tanpa mandi. hahahaha...

Alhamdulillah trip hari ke dua ini menyenangkan..:) Semoga bermanfaat. Nitezz....see you tomorrow...^_^

Kamis, Januari 16, 2014

Holiday Sipur Day 1

Assalamualaikum Bloggist,...

Sebenernya sudah telat banget kalau saya baru cerita sekarang, tapi memang akhir-akhir kemarin saya lagi malas mau ngapa-ngapain, biasalah penyakit kambuhan saya kumat lagi..heheh..Ne soal perjalanan pertama saya ke negeri Paman Raffless,..huumm...Gaya banget, sih.. Bukan, ini bukan ajang gaya-gayaan atau biar dibilang keren karena bisa pergi kesana..

Awalnya seh juga malas mau kesana karena emang mupengnya kalau ke luar negeri stempel pertama pada pasport saya itu Australia atau Jepang gitu, tapi berhubung kendala dana dan katanya yang berpengalaman..katanya seh blom penah nyoba..haha..pengurusan visa akan dipersulit jika mengurus sendiri tanpa melalui agen perjalanan, akhirnya saya putuskan untuk pergi ketempat yang terdekat dahulu. Bahkan kata teman saya bos pemilik Bir Bintang ja visa-nya gak lolos kesana, hehehe...tapi gak tau lagi yaakk..
Huumm...ngeri juga.. akhirnya jatuhlah pilihan saya pada negeri Paman Raffless, kebetulan pula dapat tiketnya juga murmer via AA...hehehhe... 

Ok.. sebelum cerita perjalanan saya ke negeri Paman Raffless, saya mau share soal persiapannya dulu. Saya memang masih pemula, sih, iya iyalah baru pertama kali kesana...:P dan masih dikiiitt banget yang saya tahu, tapi siapa tahu dari yang saya bagi ini ada manfaatnya gitu...:D

Yang harus disiapkan pertama tentu aja tiket pesawat. Selama ini saya selalu mentengin updatenya Air Asia dan Tiger Airways, biasalah membandingkan mana yang lebih murah...hahhaha...Tapi emang dua maskapai ini yang paling murah dan sering ngadain promo dibandingkan yang lain. Banyak cara menuju Roma kata pepatah, weesss.. Kalau sudah berkeinginan kita emang harus rajin mentengin promo tiket, lumayankan bisa ke luar negeri dengan harga murah...hehhehe...

Satu lagi jangan lupa update langsung via FB atau Twitternya maskapai tersebut. Biar bisa langsung tau kalau mereka sewaktu-waktu ngadain promo.
Kebetulan perjalanan kali ini saya mesti lewat Jogja, karena waktu saya pesen tiket yang lewat Surabaya belom ada dan mesti transit dulu, akhirnya saya putuskan untuk lewat Jogja saja.


Berhubung pesawat dari Jogja, alhasil harus ke Jogja dulu ( karena saya tinggal di Bojonegoro ).
Soal harganya?? waktu itu dapet 550 Ribu doank, murahkan??? Relatif seeh...bahkan da yang bisa dapet 200 Ribu PP atau bahkan dapat kursi gratis. Huumm....tapi mesti ngikutin jadwalnya AA dan tiap kota beda promonya. Airport tax cuma 100 Ribu. 
Untuk tiket Air Asia, mending self check-in, bisa menghemat waktu, nggak perlu antri di check-in counter. Untuk boarding pass bisa langsung dicetak atau scan kodenya (untuk yang pake’ smartphone). Cara ini terbukti cukup efektif. Saya kebetulan print boarding pass sendiri. Untuk di bandara, sih emang beneran kepake’ dan hemat waktu, karena yang udah pegang boarding pass bisa langsung masuk ke imigrasi dan custom.

Oke.. tiket sudah di tangan, persiapan penting selanjutnya adalah itinerary. Jangan anggep enteng poin ini, biar kata travelling ala backpacker juga musti punya itinerary. Senekat-nekatnya backpacking, itinerary adalah hal wajib yang harus dipersiapkan. Nggak harus detail dan ribet, asalkan tahu ke mana aja destinasi yang dituju. Pengecualian, kalo emang tujuannya cuma buang duit dan pengen jalan tanpa tujuan, itu beda perkara.. ohmygosh...hahhaha...Kalau saya mah nyambi ja soal shopping...:P

Soal itinerary ini masing-masing orang beda, sih..

Setelah dapet tiket pesawat dan nentuin mau berapa hari tinggal disana, saya langsung menyiapkan itinerary. Kenapa??? karena saya tipe perfectionist, detail, bahkan bikin itinerary pun bisa berbulan-bulan lamanya. hahhahaa...seriusss..!! 

Kok bisa lama dan ribet gitu??? Karena selalu ada destinasi baru yang menarik selama proses pembuatan itinerary. Mulai dari ngintip web pribadi, resmi pemerintah atau instansi, dan pengalaman dari teman-teman selalu menarik hati saya. Semua sumber informasi ini merupakan kunci sukses buat mbolang kesuatu tempat yang belom pernah kita kunjungi.
Malah kadang ada tempat-tempat unik dan menarik yang nggak ditemui di web lain. 
Banyak hal yang bisa dimasukin ke itinerary ini, kalo saya paling penting tempat mana saja yang unik dan menjadi icon kota, terus tempat makan yang halal, tempat penginapan murah, transportasi apa saja, biar gak bingung mau naik apa buat ketempat destinasi tersebut dan tempat belanja murah...hahahha...tetep...:D
Okaayyy...Itinerary kelar....

Terus apa lagi yang saya persiapkan jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan? Latihan fisik! Haha.. jangan anggap remeh persiapan ini. Bagi sebagian orang mungkin ini terkesan sepele, bahkan tidak penting. Tapi tidak buat saya. Bukan hanya soal menjaga kesehatan, tapi juga mempersiapkan kekuatan fisik. Karena apa, kebanyakan teman-teman bilang disana harus kuat jalan kaki, biar sampek kaki loe gempor kudu tetep jalan. Why???? pertama bisa dibilang irit ongkos naik bus atau MRT, kedua sekalian bisa menikmati pemandangan sekitar dan membandingkan betapa jauh berbedanya dengan negara kita...*oouupss..heheh. Ketiga yang gak kalah pentingnya biar gak pegel linu atau sendi berasa copot gara-gara kaget gak pernah olahraga.


Nah, biar nggak kaget, makanya perlu dibiasain. Sebenernya saya juga udah olahraga, tiap sabtu atau minggu berenang, dan semenjak kosan pindah hampir tiap hari jalan kaki PP. Terus, hasilnya? Alhamdulillah.. cukup membantu, selama jalan-jalan di sana nggak berasa pegel dan linu-linu. So.. buat yang udah lama nggak olahraga, kalo mau nge-trip, latihan fisik ini bisa dipertimbangkan.

Persiapan fisik udah, selanjutnya uang saku dan transportasi. Soal uang saku ini relatif, ya.. bawa seperlunya aja, tapi udah bener-bener diperhitungkan untuk biaya hidup selama di negara tujuan. Biaya ini mencakup transportasi, makan, jajan, tiket masuk ke obyek wisata, plus yang nggak kalah penting, oleh-oleh, hotel udah booked online, jadi nggak dihitung. 

Gimana bisa tahu total biaya transportasi di sono? Ah, sekarang apa sih yang nggak ada di internet. 
Sekedar informasi, Singapore adalah salah satu negara dengan transportasi publik terbaik di dunia, yang memungkinkan baik penduduk maupun turis untuk menjelalah negara Paman Raffless ini secara efisien dan tepat waktu, mulai dari MRT (Mass Rapid Transit), Bus Kota, dan taksi. Rajin-rajinlah googling, cari tahu berapa tarif MRT, bus, atau taksi. Situs resmi pemerintah biasanya menyediakan tarif transportasi dalam bentuk tabel yang bisa didownload, kalopun nggak bisa didownload, diprintscreen juga bisa. 

Bagi kebanyakan orang, naik MRT adalah cara yang paling enak dan mudah untuk menuju suatu lokasi, namun menurut saya sebenarnya menjelajah dengan bus kota lebih baik karena bisa melihat pemandangan di sekeliling dan suasana di tiap distrik. 

Untuk dapat menggunakan kereta MRT atau Mass Rapid Transit di Singapura harus menggunakan tiket elektronik. Tiket ini akan digunakan pada pintu masuk elektronik MRT dengan cara menempelkan atau tapping pada tempat yang sudah disediakan. Setelah tiket ditempelkan maka saldo pada tiket akan otomatis berkurang dan pintu akan terbuka. 
Untuk memasuki pintu perhatikan tanda lampu pada pintu, jangan sampai salah masuk pada pintu keluar. Seperti trafic light terdapat lampu hijau dan merah untuk membedakan. Untuk yang membawa kereta bayi, koper besar atau kursi roda dapat melalui pintu masuk yang lebih besar. 

Ada 3 macam tiket MRT yaitu : tiket yang digunakan hanya sekali pakai atau Single Trip dan ada juga yang dapat diisi ulang atau EZ Link dan kartu unlimited ride selama 1 hari yaitu Singapore Tourist Pass. Kebetulan saya membeli yang EZ Link, karena lebih praktis dan bisa top up kapan saja dengan batas waktu 5 tahun...hiikkss.. sapa tau tahun depan bisa balik lagi lagi..aamiin..Sekedar informasi juga 
untuk tarif MRT di Singapura mulai $1. 

Masalah uang saku, saya sendiri cuma bawa uang sedikit tapi cukuplah buat liburan selama 4 hari,..heheh.. karena emang niatnya bukan buat shopping tapi pengin ke USS ( Universal Studio Singapore ) dan semua sudah sesuai perhitungan.

Eh, ternyata waktu hari terakhir jalan-jalan ke Chinatown duit saya kurang. Kenapa bisa sampe' kurang??? semua gara-gara di Mustofa Center dan diskon sepatu Rubbi...huaaa...saya emang sedikit kalap..*sedikit aja*, akhirnya nyari Money changer buat nukerin ke Dollar Singapore. Lumayan nyesel seh kurs-nya lebih mahal sedikit daripada di Indonesia..huufffhhh..

Satu lagi hal kecil yang masih bisa dipertimbangkan kembali adalah packing, jangan sampai ada yang ketinggalan, jangan lupa bawa peralatan mandi, adaptor, botol minum, obat-obatan, dan juga sandal jepit supaya kaki tidak bau...hahahha...

Okaayy..saya lanjutkan ngetripnya, Karena itu tadi sekilas persiapan sebelum keberangkatan, dan sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya sesampainya di negeri Paman Raffless. 
Setelah saya mendarat di Singapore pukul 11.00, saya langsung mencari teman saya yang datang lebih dulu. Kami memang berpisah karena teman saya sebelumnya sudah mendarat terlebih dahulu di Malaysia. Alhamdulillah setelah menunggu beberapa jam akhirnya ketemu, busyeett daah...menunggu beberapa jam klo gak salah ampir 3 jam saya menunggu. Sempat dongkol juga saya harus menunggu berjam-jam di bandara mana sendirian, laper, haus pula, bener-bener kek orang ilang atau mungkin dianggap TKI kabur kalee...hahahhaa... Tapi semua terbayar saat mereka sudah datang.

Eiitss tunggu dulu gak semudah itu mereka lolos, tega banget mereka membuat saya menunggu, ternyata setelah mendengarkan alasan mereka saya bisa memahami, mereka di interogasi di imigrasi Malaysia yang memakan waktu hampir 6 jam...busyeett daahh...sebenernya hanya gara-gara ditanya bawa duit berapa ke Singapore?? tyuz mana check in hotel-nya?? yaa.. biasa lah pihak imigrasi selalu seperti itu...huummm...akhirnya amarah saya tunda dulu..hahaha...

okaayy setelah kami bertemu, tempat pertama yang langsung kita tuju adalah mncari tempat makan, ternyata kami sama-sama klaperan dan haus...hahah.. Eittss...gak semudah itu pula nyari tempat makan apalagi berlabel Halal. maklumlah kami semua muslim..huukss..Setelah keliling akhirnya kami menemukan makanan, kalo gak salah namanya 'nasi lemak', lumayanlah rasanya yummmy...meskipun harganya menyekik tapi demi isi peyut tak apalah...huuumm....
Setelah kenyang, kami kemudian menuju hotel untuk chek in dan meletakkan barang bawaan kita yang seambrek, sekaligus membersihkan diri sebelum kita mulai menjelajah indahnya malam di negeri Paman Raffless neh..hahaha.. Tak lupa sepanjang perjalanan menuju hotel kami abadikan...hahah





Kira-kira pukul 05.00 Sore kami bersiap menuju ke MRT dan menentukan destinasi mana saja yang akan kami tuju hingga larut malam. Akhirnya kami putuskan pergi ke komplek Marina Bay. Disana kami bisa melihat Sungai Singapore River, Merlion Park yang menjadi icon negeri, Singfliyer serta Botanical Garden.
Ada banyak cara untuk menuju ke Marina Bay, bisa menggunakan bus, taxi, atau MRT, tapi kebetulan kami menggunakan MRT. Sedikit berbagi saja ketika menuju Marina Bay dengan MRT..

Cara ke Marina Bay / Merlion Park

Merlion Park adalah tempat yang terkenal, jadi sangat mudah untuk ke tempat ini.

Kalo pakai MRT, silakan turun di stasiun Rafles Place dan keluar lewat Exit B. Berjalanlah ke arah gedung perkantoran, di belakang gedung perkantoran itu kalian akan menemui sungai Singapore River. Disini pemandangannya juga cukup lumayan, sungainya besar membentang dan bersih berbeda sekali dengan sungai di Indonesia..heheh.. Waktu disini jangan lupa beli es krim atau es roti, huumm...yummy...meskipun harganya 3 SGD...heheh..
Di dekat sungai itu ada Hotel Fullerton, berjalanlah ke belakang hotel ini, dan kalian akan menemui pertigaan jalan. Seberangi jalan yang paling besar.
Turun dari jalan tersebut ke arah bawah kalian akan melihat pinggiran laut. Nah berjalanlah keliling, patung merlion sudah dekat.

Seperti biasa kami selalu eksis, maklumlah setiap icon kota harus ada kenang-kenangannya...hiikss...

*Cekidot


Raffles Place




 Di Sungai Singapore River 

                                                           








Menikmati es Roti ..yummyy




Merlion Park

Marina Bay Sands

Singapore Flyer


















Wonder Full Show











Setelah puas berkeliling hingga tengah malam akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan memulihkan stamina buat esok hari. Okaayy guys hari neh kami kembali ke hotel pukul 23.30, karena mengejar bus terakhir yang menuju hotel...hahhaha..
Cerita hari kedua dilanjut besok ya...chaaa...;)

Rabu, Januari 15, 2014

Hati dan Rasa

Helloww...

Tak terasa sudah menginjak 2014, umur juga sudah semakin tua...aarrgghhh...oohmygosh...okkaaayyy slowdown...waktu memang berjalan begitu cepat, bahkan lebih cepat daripada laju keretaapi, tapi ini takkan membuatku takut menghadapi hidup. Bukankah hidup itu pilihan???*hiikss...

Tentang perempuan, sebelum orang bilang bahwa perempuan dengan usia yang sudah tak lagi muda, dan cukup untuk menjadi seorang istri, aku sudah tahu langkah apa yang harus ku ambil meskipun begitu berat.
Itulah mengapa aku masih tetap menunggu dan terus menunggu, berharap kelak kamu akan menengokku, menggenggam erat jemari tanganku dan mengajakku berlari.

Tentang hati ini, aku tau tak seorangpun dapat memaksakan kepada siapa hati ini akan dilabuhkan. Aku tau hatiku mungkin masih dingin dan terasa beku karena kekecewaan tapi aku sadar bahwa tak selamanya hati ini harus beku. Aku ingin mencari pemanas untuk mencairkan hati ini, aku sadar jika aku perempuan yang butuh kehangatan sang pahlawan bukan kepura-puraan tegar dan tak mau mengenal siapapun.

Tentang rasa ini, aku tau bahwa rasa ini memang tak main-main, meskipun awalnya ku tolak tapi pada akhirnya ku jatuh juga. Meskipun aku tak mampu mengatakan dengan manis tapi kuharap kau tau.

Iya, aku hanya bisa menitipkan semua kata "aku sayang kamu" itu lewat hati dan rasa itu. Aku tetap diam di sini seperti bunga yang menunggu kumbang. Tidak akan menunggumu datang menghampiri atau apa pun. Aku tau kamu telah berubah, semakin dingin dan entahlah mungkin itu caramu. Tapi aku hanya ingin kamu tetap tahu, rasa itu tiba-tiba ada. Iya, ada. Bahkan semakin kamu menjauhiku semakin aku kehilanganmu. Benar rasa itu ada, dan semakin besar.


Ada...


Tetap...


Semakin Besar...



Ini bulan pertama di 2014. Dan aku menyayangimu, tanpa kamu perlu yakin. Dan berharap kamu juga tau...